Jumat 18 Mar 2022 21:45 WIB

Cerita WNI di Chernihiv Lolos dari Maut Rudal Rusia

Rudal Rusia membombardir Chernihiv dan pabrik tempat WNI bekerja.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
9 WNI dari Chernihiv Ukraina yang dilanda pertempuran berhasil dievakuasi
Foto: Kemenlu RI
9 WNI dari Chernihiv Ukraina yang dilanda pertempuran berhasil dievakuasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Kota Chernihiv, Ukraina akhirnya berhasil dievakuasi oleh pemerintah Indonesia, Jumat (18/3/2022) waktu setempat. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemenlu RI Judha Nugraha mendampingi secara langsung proses evakuasi para WNI dari zona perang hingga saat ini sudah berada pada zona aman.

"Alhamdulillah kita semua telah berada di zona aman, kita baru saja melewati perbatasan di Polandia," kata Judha bersama dengan sembilan WNI yang masih berada di dalam mobil menuju wilayah aman, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga

Perwakilan WNI, Iskandar menceritakan kengerian rudal-rudal Rusia yang membombardir wilayah Chernihiv dan pabrik tempat para WNI bekerja.  Dia dan teman-teman WNI lain merasa frustasi dan pasrah.

Iskandar kemudian mewakili teman-temannya mengucapkan syukur dan terima kasih kepada pihak-pihak terkait karena akhirnya terselamatkan. "Terima kasih Bapak Presiden, Ibu Menlu, Bapak Dubes Kiev, Bapak Judha, Kepala BIN. Mungkin tanpa kerja keras Bapak-Bapak kami tak ada di sini. Saya mewakili teman-teman juga keluarga di Indonesia mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika selama ini kami banyak menyusahkan, banyak merepotkan, mohon maaf sebesar besarnya," ujar Iskandar menahan tangis.

Iskandar, bersama delapan WNI lainnya sempat terjebak di bunker pabrik tempat mereka bekerja karena rentetan serangan bom Rusia ke wilayah Chernihiv. Selama empat hari terakhir, keadaan di kota tersebut digambarkannya sangat gawat.  "Siang malam bom nggak berhenti-berhenti, kita merasa sudah dekat dengan maut," kata Iskandar.

Kendati begitu, ia mengaku sangat bersyukur karena selama terjebak di Chernihiv, mereka selalu mendapatkan dukungan dari pihak Kemenlu RI. Para WNI selalu mendapatkan nasihat dan masukan agar mereka merasa tenang dan tidak merasa sendirian di kota yang tengah dilanda perang.

"Alhamdulillah saat ini kami sudah keluar, dan di Chernihiv, empat hari terakhir memang betul-betul gawat, listrik nggak ada, air nggak ada, ditambah lagi kami dapat kabar baru bahwa bagian belakang pabrik tempat kami sembunyi sudah kena bom. Jadi Alhamdulillah terima kasih mungkin sudah ditakdirkan kalau kita itu keluar sehingga terhindar dari musibah itu," ujar Iskandar berlinang.

Langkah-langkah Evakuasi

Judha menjelaskan berbagai macam skenario evakuasi sudah disiapkan sejak Rusia mulai invasi di Ukraina. Rute evakuasi disiapkan baik itu menuju ke utara atau Belarus maupun ke arah selatan. Indonesia sangat memprioritaskan keselamatan WNI. Sehingga pergerakan evakuasi tidak akan dilakukan ketika situasi tidak aman.

"Oleh karena itu waktu menunggu mendapatkan situasi aman bagi proses evakuasi memang memerlukan waktu yang lama kalau kita hitung sejak tanggal 24, maka ada 22 hari yang diperlukan untuk mencari kesempatan yang aman untuk bisa melakukan pergerakan evakuasi," ujar Judha.

Komunikasi koordinasi intensif juga kita lakukan di berbagai lini. Judha merunut pada 14 Maret, sembilan WNI dijemput dari pabrik di Chernihiv yang menjadi tempat paling aman mereka menuju pusat kota. "Pada saat itu sebetulnya kita sudah mengupayakan ada evakuasi, namun kemudian ada jam malam di kota Kiev, sebab Kiev menjadi salah satu jalur evakuasi kita," kata Judha.

Jam malam pun dicabut pada 17 Maret Sehingga pihak Kemenlu RI berhasil berangkat dari Chernihiv menuju Kiev. Setelah sampai di Kiev, rombongan evakuasi menuju Lviv, dan tiba di Lviv pada pukul 00.20 dini hari pada 18 Maret.

"Setelah itu, mereka menginap dan pada jam 11 waktu Lviv kita berangkat menuju perbatasan, dan Alhamdulilah sudah lewat perbatasan Polandia. Kita sudah di zona aman," terang Judha.

Langkah selanjutnya adalah menuju safe house di Warsawa untuk pemeriksaan kesehatan. WNI kemudian menunggu untuk dipulangkan ke Indonesia menggunakan pesawat komersil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement