SIAK Terpusat Diharap Tingkatkan Layanan Kependudukan di Sleman
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
SIAK Terpusat Diharap Tingkatkan Layanan Kependudukan di Sleman (ilustrasi). | Foto: Antara/Irwansyah Putra
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman menggelar lokakarya implementasi penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat. SIAK Terpusat diharap meningkatkan layanan kependudukan.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengingatkan, pelayanan yang sudah baik harus mampu ditingkatkan. Karenanya, ia berharap, kehadiran SIAK Terpusat dapat memudahkan masyarakat Sleman dalam mendapatkan pelayanan kependudukan.
Lokakarya itu sendiri diikuti 88 sumber daya manusia penggguna SIAK. Terdiri dari administrator dan operator SIAK dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil maupun seluruh 17 kapanewon-kapanewon yang ada di Kabupaten Sleman.
Kustini berharap, adanya SIAK Terpusat, pelayanan kepada masyarakat Sleman bisa benar-benar menjadi lebih mudah dan memuaskan. Ia menekankan, pelayanan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dapat menjawab tuntutan dari masyarakat.
Digitalisasi pelayanan yang selaras dengan perkembangan sistem dan teknologi informasi mengikuti kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Apalagi, adanya pandemi Covid-19 memaksa untuk mengubah pola layanan yang responsif berbasis teknologi.
"Menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat yang cepat, akurat dan berkualitas," kata Kustini, Jumat (18/3).
Kegiatan ini turut dihadiri secara daring perwakilan Ditjen Dukcapil Kemendagri, Kepala Sub Direktorat Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, Erikson P Manihuruk. SIAK Terpusat tidak cuma dimaksudkan untuk meningkatkan akurasi data.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sleman, Susmiarto menuturkan, SIAK Terpusat untuk menghadirkan satu database. Data riil time, terintegrasi layanan kependudukan luar negeri (NIK/NIT), meningkatkan layanan dan keamanan.
"Harapannya, satu data kependudukan tercapai, pelayanan kependudukan masyarakat dapat ditingkatkan dan database kependudukan lebih aman," ujar Susmiarto.