Sabtu 19 Mar 2022 10:06 WIB

AS Tangguhkan 100 Pesawat yang Terbang ke Rusia

AS menerbitkan daftar 99 pesawat Boeing yang dioperasikan oleh maskapai Rusia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Maskapai Rusia Aeroflot.
Foto: EPA
Maskapai Rusia Aeroflot.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) secara efektif menangguhkan 100 pesawat terbang ke Rusia. Termasuk sebuah pesawat yang digunakan oleh pengusaha Rusia, Roman Abramovich, yang merupakan pemilik klub sepak bola Inggris, Chelsea.

Departemen Perdagangan AS pada Jumat (18/3/2022) menerbitkan daftar 99 pesawat Boeing yang dioperasikan oleh maskapai penumpang dan kargo Rusia. Di antaranya Aeroflot, AirBridge Cargo, Utair, Nordwind, Azur Air dan Aviastar-TU, serta Gulfstream G650 milik Abramovich. 

Baca Juga

Departemen Perdagangan mengatakan, memberikan layanan ke pesawat-pesawat ini tanpa izin berisiko melanggar peraturan ekspor AS. Mereka yang melanggar akan dikenakan hukuma penjara, denda, kehilangan hak ekspor, atau pembatasan lainnya.

“Kami mencegah pesawat-pesawat ini menerima layanan apa pun, termasuk dari luar negeri. Penerbangan internasional dari Rusia dengan pesawat ini secara efektif dihentikan,” kata pernyataan Departemen Perdagangan AS, dilansir Aljazirah, Sabtu (19/3/2022).

Penangguhan layanan pesawat terbang ini dilakukan ketika pemerintahan Presiden AS Joe Biden terus memberlakukan pembatasan pada pejabat Rusia, perusahaan, dan entitas lain. Sanski ini sebagai bagian dari upaya menekan Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Departemen Perdagangan merilis nomor ekor spesifik dari pesawat yang ditangguhkan. Di antaranya 33 pesawat Boeing yang dioperasikan oleh Aeroflot AFLT.MM, dan 12 pesawat kargo Boeing 747 yang dioperasikan oleh AirBridge Cargo, sebuah unit dari maskapai kargo terbesar Rusia Volga-Dnepr Group.

“Kami menerbitkan daftar ini untuk memberi tahu dunia bahwa kami tidak akan mengizinkan perusahaan dan oligarki Rusia dan Belarus, untuk bepergian dengan impunitas yang melanggar hukum kami,” kata Menteri Perdagangan AS, Gina M Raimondo.

Aeroflot dan juru bicara Abramovich, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari kantor berita Reuters. Abramovich sebelumnya mengatakan, dia berencana untuk menjual Chelsea dan menyumbangkan uang dari penjualan tersebut kepada para korban perang Ukraina.

Sementara, Volga-Dnepr menolak untuk berkomentar. Namun Volga-Dnepr mengatakan, pihaknya telah menangguhkan semua penerbangan menggunakan pesawat Boeing, dengan alasan sanksi dan keputusan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Bermuda untuk menghentikan sertifikat keselamatan mereka. AS, Kanada, dan sebagian besar Eropa telah melarang pesawat Rusia terbang di atas wilayah udara mereka. Hal ini menyebabkan penerbangan internasional Rusia dibatalkan.

Rusia melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari.  Rusia melakukan pemboman di kota-kota Ukraina, sehingga membuat jutaan orang mengungsi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta bantuan kepada negara-negara sekutu Barat. Termasuk dengan menyediakan lebih banyak senjata dan menetapkan zona larangan terbang di atas Ukraina.  Namun AS dan NATO menolak permintaan zona larangan terbang, karena dapat mengarah pada konfrontasi langsung antara Washington dan Moskow. Rizky Jaramaya/Reuters

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement