Sabtu 19 Mar 2022 13:24 WIB

Antibodi Covid-19 Masyarakat Jawa-Bali Disebut Lebih Tinggi Dibanding Luar Jawa-Bali

Sebanyak 86,6 persen penduduk usia di atas 1 tahun sudah memiliki antibodi Covid-19.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI mengumumkan hasil survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2. Hasilnya sebanyak 86,6 persen populasi Indonesia memiliki antibodi terhadap Covid-19.

Sero survei dilakukan pada November-Desember 2021. Artinya 86,6 persen penduduk Indonesia memiliki kekebalan terhadap Covid-19 itu pada bulan tersebut. Namun seiring dengan masih dilakukannya vaksinasi Covid-19 maka jumlah penduduk yang memiliki kekebalan terhadap Covid-19 akan semakin bertambah.

Baca Juga

Tim Pandemi FKM UI yang juga melakukan sero survei Prof Pandu Riono mengungkapkan, perbedaan antibodi antara Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali. Wilayah Jawa-Bali memiliki proporsi penduduk dengan antibodi lebih tinggi yakni 91,3 persen dibandingkan luar Jawa-Bali yang mencapai 84,1 persen.

Sedangkan pada penduduk yang belum di vaksin di luar Jawa-Bali proporsi antibodi mencapai 74,1 persen sedangkan di Jawa-Bali proporsi mencapai 73,2 persen. "Kadar antibodi yang dimiliki penduduk yang cukup tinggi bisa memberikan efek proteksi. Kalau dilihat distribusi sebarannya pada 4 kelompok penduduk, terlihat hasil sebagai berikut," kata Pandu dalam keterangan dikutip, Sabtu (19/3/2022).

Sementara penduduk yang belum pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksinasi itu kadar antibodinya secara median di atas 100. Menurutnya, ini cukup tinggi sudah dianggap memberikan efek proteksi.

Bagi kelompok yang pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksinasi hampir sama distribusinya yakni di atas 100. Sementara itu bagi kelompok yang belum terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksinasi kadar antibodinya cukup tinggi hampir mendekati 1.000.

Sedangkan bagi kelompok yang sudah terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksinasi memiliki kadar antibodi yang paling tinggi yaitu mencapai 1.000. “Jika berdasarkan umur di atas 1 tahun, maka hampir semua penduduk usia 1 tahun ke atas memiliki kadar antibodi yang cukup tinggi untuk menghadapi SARS-CoV-2,” ujarnya.

Adapun untuk pelaksanaan sero survei dilakukan berdasarkan wilayah aglomerasi sebanyak 9 provinsi 47 kabupaten/kota, dan wilayah non aglomerasi yang terdiri dari 25 provinsi 53 kabupaten/kota. Target sampel untuk wilayah aglomerasi ada 514 desa/kelurahan dengan target sampel 10.280 penduduk.

Namun yang terkumpul ada sekitar 92,8 persen atau 9.541 penduduk. Kemudian di wilayah non aglomerasi ada 580 desa/kelurahan dengan total target sampel 11.600 penduduk, sementara yang terkumpul 93,6 persen atau 10.969 penduduk.

Tidak terkumpulnya penduduk 100 persen dikarenakan ada beberapa orang yang menolak atau tidak bisa mengikuti survei karena terkait kondisi responden yang tidak memungkinkan. Responden adalah penduduk Indonesia yang berusia 1 tahun ke atas.

Sampel secara acak terpilih 20 penduduk sebagai sampel utama dan 60 penduduk sebagai sampel cadangan di setiap desa atau kelurahan terpilih. Hasilnya secara umum 86,6 persen penduduk Indonesia usia di atas 1 tahun pada bulan November-Desember 2021 sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV- 2.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement