Sabtu 19 Mar 2022 16:39 WIB

Kasus Covid-19 Harian Korsel Turun di Bawah 400 Ribu

Korsel masih tetap waspada atas varian Omicron di tengah pelonggaran jarak sosial

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Orang mengantre untuk tes Covid-19 di klinik dekat Seoul City Hall, Seoul, Korea Selatan, Rabu (26/1/2022).
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Orang mengantre untuk tes Covid-19 di klinik dekat Seoul City Hall, Seoul, Korea Selatan, Rabu (26/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Jumlah kasus baru Covid-19 Korea Selatan (Korsel) turun di bawah 400 ribu pada data 24 jam, Sabtu (19/3/2022). Korsel masih tetap waspada atas varian Omicron di tengah langkah pemerintah untuk melonggarkan jarak sosial.

Seperti dilansir laman Yonhap News Agencies, Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) melaporkan 381.454 infeksi Covid-19 baru, termasuk 63 dari luar negeri. Angka ini meningkatkan total beban kasus seluruh negeri sejak pandemi menjadi 9.038.938.

Penghitungan terbaru Sabtu adalah penurunan tajam dari kasus tertinggi sepanjang masa sejumlah 621.328 pada Kamis (17/3/2022). Penyebaran cepat dari SARS-CoV-2 varian omicron telah mendorong kurva virus dalam beberapa pekan terakhir. Angka mencapai enam digit pada pertengahan Februari dari empat digit pada akhir Januari.

Jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 12.101, naik 319 dari Jumat. KDCA mencatat tingkat kematian adalah 0,13 persen. Jumlah pasien kritis mencapai 1.049, sama dengan hari sebelumnya.

Mulai Senin, pemerintah akan melonggarkan batas pertemuan pribadi menjadi delapan orang dari enam orang dengan tetap mempertahankan jam malam pukul 23.00 untuk bisnis. Aturan jarak sosial terbaru datang di tengah meningkatnya tekanan dari usaha kecil dan wiraswasta yang terpukul keras oleh pembatasan pandemi.

Pemerintah juga akan mempertimbangkan pelonggaran lebih lanjut dari pembatasan virus. Korsel mengamati dengan cermat tren omikron setelah mencapai puncaknya, yang diperkirakan akan terjadi minggu depan.

"Hingga Sabtu, 32,34 juta orang dari 52 juta penduduk, atau 63 persen, telah menerima suntikan booster. Orang yang divaksinasi lengkap mencapai 44,45 juta, mewakili 86,6 persen," kata KDCA.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement