REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON -- Pelatih Southampton Ralph Hassenhuettl menegaskan, nyali para penggawa the Saints tidak akan ciut saat menghadapi Manchester City di babak perempat final Piala FA, Ahad (20/3/2022) malam WIB. The Saints punya pengalaman menyulitkan juara bertahan Liga Primer Inggris tersebut. Dalam dua pertemuan terakhir dengan City di semua ajang, Southampton berhasil menahan imbang tim besutan Pep Guardiola tersebut.
Setelah menahan imbang the Citizens 0-0 pada paruh pertama Liga Primer Inggris musim ini, Southampton memetik satu poin kala menahan imbang City 1-1 di Stadion Saint Mary, awal Januari silam.
Buat tim yang hanya mampu finis di peringkat ke-15 di pentas Liga Primer Inggris musim lalu, menahan imbang City, yang kerap disebut-sebut sebagai salah satu tim terbaik di dunia, adalah pencapaian tersendiri. Pengalaman di dua duel terakhir dengan City itu yang menjadi modal buat Southampton kala menghadapi the Citizens di delapan besar Piala FA.
"Saat Anda berhadapan dengan salah satu tim terbaik di dunia, Anda harus bisa tampil semaksimal mungkin. Dalam dua laga terakhir, kami telah menunjukan bisa menahan imbang mereka. Di laga perempat final Piala FA, kami mesti bisa meningkatkan torehan itu dan meraih kemenangan. Kami memiliki 120 menit untuk melakukannya," kata Hassenhuettl seperti dilansir BBC, Sabtu (19/3/2022).
Motivasi the Saints pun kian bertambah apabila menilik torehan musim lalu kala mampu melaju ke babak semifinal Piala FA dan tampil di Stadion Wembley. Hassenhuettl menyebut, keberhasilan melangkah ke babak semifinal Piala FA pada musim lalu telah menjadi memori yang tidak terlupakan, terutama buat para fan.
"Akan sangat luar biasa untuk bisa membawa kembali fan ke Wembley. Musim lalu adalah pencapaian besar buat kami, dan kami termotivasi untuk mengulanginya lagi pada musim ini. Jika Anda ingin meraih titel Piala FA, Anda harus mengalahkan satu atau dua tim besar," ujar pelatih asal Austria tersebut.
Hanya, Southampton tengah mengalami keterpurukan jelang lawatan City ke Stadion Saint Mary tersebut. James Ward-Prowse dan kawan-kawan menelan kekalahan dalam tiga laga terakhir, mulai dari dicukur Aston Villa, 0-4, hingga dibekap Watford, 1-2, akhir pekan lalu. Hassenhuettl mengaku telah melakukan evaluasi besar-besaran dari penampilan anak-anak asuhnya buntut rentetan hasil buruk tersebut.
"Dalam setiap laga terkadang ada satu hal spesifik yang hilang. Harus diakui, kami memang tidak berada dalam performa terbaik. Namun, kami selalu memiliki peluang untuk bisa langsung meraih level yang kami harapkan,'' kata pelatih berusia 54 tahun tersebut.