REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Satu hal yang menjadi tantangan terbesar para pebalap MotoGP di gelaran Grand Prix of Indonesia pada Ahad (20/3/2022) nanti adalah sulitnya melakukan overtaking di Sirkuit Pertamina Mandalika.
Juara dunia bertahan Fabio Quartararo akan berupaya mempertahankan posisi terdepan setelah mengamankan pole position berkat catatan terbaik 1:31,067 di sesi kualifikasi, Sabtu. Ancaman terdekat sang pebalap Yamaha adalah duet tim Pramac Racing, Jorge Martin dan Johann Zarco yang memarkir kedua motor Ducatinya di baris terdepan.
"Sulit untuk mengetahui balapan nanti bagaimana, karena ini trek baru. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi kami akan berusaha sebaik mungkin," kata Quartararo setelah kualifikasi, Sabtu.
"Saya merasa jauh lebih baik dari Qatar dan potensi saya jauh lebih baik untuk bertarung demi kemenangan di sini."
Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu ingin melupakan hasil buruk di Losail di mana ia hanya mampu finis P9 setelah motor Yamahanya mengalami masalah dengan tekanan ban serta defisit top speed.Tiba di Mandalika, sang pebalap Prancis menemui tantangan baru di sirkuit yang baru saja menjalani pengaspalan ulang di sebagian lintasannya menyusul rekomendasi Dorna dan FIM pasca tes ofisial di Lombok pada bulan lalu.
Meskipun lintasan masih belum sepenuhnya bersih, Quartararo merasa aspal sirkuit Mandalika lebih baik ketimbang kondisi yang ia dapati saat tes pramusim.Kemudian, racing line yang masih sempit di Mandalika tidak memberi banyak pilihan bagi para pebalap yang ingin memberi tekanan kepada rival-rivalnya."Bagi saya ini salah satu trek paling sulit untuk menyalip, jadi cukup positif start dari baris terdepan," kata Quartararo.
Juara dunia 2020 Joan Mir secara mengejutkan tersingkir dari perebutan dua slot teratas Q1 dan bakal start dari P18 setelah kewalahan menemukan grip dan setting yang tepat di Mandalika.Setelah hampir selalu terjatuh ketika melaju di tikungan, pebalap Spanyol itu bahkan tak yakin dirinya dapat menyintas balapan sepanjang 27 lap di Mandalika nanti.
"Bahkan saya kira saya bakal jatuh, karena saya membalap terlalu berada di limit di setiap tikungan, dan kondisi seperti ini sangat mudah membuat kesalahan. Akan sulit apabila kami tidak berbenah," kata Mir.