Bea Cukai Madura Gali Potensi Ekspor IKM Pamekasan
Red: Muhammad Fakhruddin
Bea Cukai Madura Gali Potensi Ekspor IKM Pamekasan (ilustrasi). | Foto: Republika/Adhi Wicaksono
REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Kantor Bea Cukai Madura, Jawa Timur terus berupaya menggali potensi ekspor pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dengan memberikan arahan dan petani kebutuhan produk ekspor kepada para pelaku usaha di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
"Sebenarnya di Pamekasan ini banyak produk hasil kerajinan pelaku usaha mikro masyarakat yang memiliki kualitas bagus dan layak ekspor. Hanya saja mereka belum mengetahui caranya," kata Kepala Kantor Bea Cukai Madura Yanuar Calliandra di Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (19/3/2022).
Karena itu, sambung Yanuar, Bea Cukai Madura berupaya mengarahkan potensi di kalangan pelaku industri kecil dan usaha mikro yang ada di Pamekasan agar memahami teknik ekspor dan mengenali kebutuhan barang ekspor. "Mengetahui dan paham akan barang-barang yang dibutuhkan oleh pasar luar negeri itu penting, karena dua hal ini merupakan pintu masuk bagi pelaku usaha untuk bisa mengekspor barang-barang yang mereka produksi," katanya.
Yanuar menuturkan, pada 16 Maret 2022, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada perwakilan pelaku usaha mikro di Pamekasan terkait peluang ekspor, ketentuan dan jenis hasil produk yang dibutuhkan sejumlah negara di luar negeri.
Para pelaku IKM dan UMKM terlihat sangat antusias. Dalam acara sosialisasi bertajuk "Gali Potensi Ekspor IKM/UMKM Madura" yang bertempat di aula Kantor Bea Cukai Madura tersebut dijelaskan tentang teknik dan alur eksportasi barang dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan agar hasil produk dan kerajinan pelaku usaha mikro bisa dijual ke luar negeri.
"Melalui sosialisasi itu, kami berharap jumlah pelaku IKM dan UMKM dan mengekspor hasil produk dan kerajinan mereka ke luar negeri terus bertambah," kata Kepala Kantor Bea Cukai Yanuar Calliandra.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Pamekasan, pada 2021, jumlah pelaku usaha mikro yang telah melakukan ekspor hasil produk dan kerajinan sebanyak enam IKM dengan tujuan Singapura.
Keenam IKM itu terdiri dari Hollida Indah dengan hasil produk berupa rengginang lorjuk, UD Alamanda Agung dengan produk berupa teh bugie, Sila Boutique Batik dengan hasil produk berupa kain dan baju batik, serta rengginang, lalu Aisyah Handicraft dengan produk berupa kain dan syal ecoprint, dan UD Alfia dengan produk olahan teri.
"Tahun ini kami berharap jumlah produk IKM dan UMKM yang diekspor bertambah, sehingga secara otomatis ekonomi masyarakat di Pamekasan juga akan meningkatkan," kata Yanuar.