Ahad 20 Mar 2022 07:04 WIB

Zelenskiyy Desak Swiss Bekukan Dana Oligarki Rusia

Bank Swiss menyimpan hingga 213 miliar dolar AS dari keseluruhan kekayaan Rusia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bank Swiss untuk membekukan rekening Rusia.
Foto: AP/Ukrainian Presidential Press Off
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bank Swiss untuk membekukan rekening Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, ODESSA -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy menyerukan pembicaraan damai komprehensif dengan Rusia pada Sabtu (19/3/2022). Dia mendesak Swiss berbuat lebih banyak untuk menindak oligarki Rusia yang katanya membantu mengobarkan perang di negaranya dengan uang dari negara mereka.

"Bank Anda adalah tempat uang orang-orang yang melancarkan perang ini berada. Itu menyakitkan. Itu juga perang melawan kejahatan, bahwa rekening mereka dibekukan. Itu juga akan menjadi pertarungan, dan Anda bisa melakukan ini," kata Zelenskiyy dalam pesan audio.

Baca Juga

Zelenskiyy mengatakan pada protes anti-perang di Bern bahwa bank-bank Swiss adalah tempat uang orang-orang yang melepaskan perang ini. Dia meminta rekening mereka harus dibekukan.

"Kota-kota Ukraina dihancurkan atas perintah orang-orang yang tinggal di Eropa, di kota-kota Swiss yang indah, yang menikmati properti di kota-kota Anda. Akan sangat baik untuk melucuti mereka dari hak istimewa ini," kata presiden Ukraina tersebut.

Swiss bukan anggota Uni Eropa (UE) dan menjadi wilayah yang netral. Namun, negara ini telah sepenuhnya mengadopsi sanksi UE terhadap individu dan entitas Rusia, termasuk perintah untuk membekukan kekayaan mereka di bank Swiss.

Pemerintah Swiss belum memberikan angka pasti tentang banyaknya kekayaan yang ditutupi oleh pembekuan itu. Bank rahasia Swiss menyimpan hingga 213 miliar dolar AS dari keseluruhan kekayaan Rusia.

pada kesempatan lain, Zelenskiyy juga mendesak Moskow untuk mengadakan pembicaraan damai sekarang. "Saya ingin semua orang mendengar saya sekarang, terutama di Moskow. Waktunya telah tiba untuk pertemuan, saatnya untuk berbicara. Waktunya telah tiba untuk memulihkan integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina. Kerugian Rusia akan sedemikian rupa sehingga Anda perlu beberapa generasi untuk pulih," katanya.

Media Rusia Interfax mengutip Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang mengatakan, negara itu mengharapkan operasinya di Ukraina berakhir dengan penandatanganan kesepakatan komprehensif tentang masalah keamanan, termasuk status netral Ukraina. Kiev dan Moskow melaporkan beberapa kemajuan dalam pembicaraan minggu ini menuju formula politik yang akan menjamin keamanan Ukraina, sambil menjaganya di luar NATO.

Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan sedikitnya 847 warga sipil telah meninggal dunia dan 1.399 terluka di Ukraina pada Jumat (18/3/2022), dengan angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi. Kantor Jaksa Agung Ukraina mengatakan 112 anak-anak termasuk di antara yang gugur tersebut.

Sedangkan lebih dari 3,3 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina melalui perbatasan baratnya, dengan sekitar 2 juta lainnya mengungsi di dalam negeri. Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk menyatakna, Ukraina telah mengevakuasi 190.000 warga sipil dari daerah garis depan melalui koridor kemanusiaan, dikutip dari Reuters, Ahad (20/3/2022).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement