REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi mengalami penurunan. Dampaknya, jumlah keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Sukabumi, juga turun drastis.
Pada Ahad ini, tingkat BOR RS rujukan Covid-19 mencapai 8,04 persen. Padahal, sebelumnya pada 5 Maret 2022 lalu BOR pasien Covid-19 di rumah sakit Kota Sukabumi sempat mencapai 33,92 persen.
"Data terbaru menyebutkan keterisian tempat tidur pasien Covid-19 menjadi sebayak 8,04 persen," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati, Ahad (20/3/2022).
Dari total jumlah tempat tidur untuk penanganan Covid-19 sebanyak 336 unit, yang terpakai sebanyak 27 unit dan belum terpakai atau kosong sebanyak 291 unit tempat tidur. Lulis menerangkan, tempat tidur yang tersedia terbanyak dan belum terisi di RSUD R Syamsudin 199 unit, RSUD Al Mulk 12 unit, RSU Assyifa 32 unit, dan RSU Kartika Kasih sebanyak 2 tempat tidur. Selain itu RS Bhayangkara Setukpa 37 unit dan RS Ridogalih 9 unit.
Sementara tingkat keterisiannya yakni RSUD Syamsudin 11 unit, RS Almulk 1 unit, RS Bhayangkara Setukpa 3 unit, RS Asyifa 5 unit, dan RS Kartika 7 unit, serta RS Ridogalih tidak ada yang terpakai. Dari 27 warga yang dirawat terang Lulis, sebanyak 11 orang warga Kota Sukabumi dan sisanya sebanyak 16 orang warga luar Kota Sukabumi.
Jumlah yang dirawat di rumah sakit kebanyakan perempuan yakni 18 orang dan laki-laki 9 orang. Data ini berdasarkan enam rumah sakit di Kota Sukabumi yakni RSUD R Syamsudin SH, RSUD Al Mulk, RSU Bhayangkara Setukpa, RSU Assyifa, RSU Kartika Kasih, dan RSU Ridogalih.
Di sisi lain berdasarkan data Dinkes Kota Sukabumi menyebutkan, pada Ahad ini ada penambahan sebanyak 3 kasus Covid-19 yang semuanya menjalani isolasi mandiri. Jumlah ini menurun dibandingkan sehari sebelumnya pada Sabtu (19/3/2022) yang mencapai sebanyak 6 kasus baru.
Sehingga, total kasus Covid-19 dari 1 Januari hingga 20 Maret 2022 mencapai 3.003 orang. Rinciannya, sebanyak 98 orang isolasi (10 orang isolasi rumah sakit dan 88 isolasi mandiri), dan 2.898 orang dinyatakan sembuh serta 7 orang meninggal dunia.