REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Pasukan Rusia dan Ukraina memperebutkan pabrik baja Azovstal di Kota Mariupol. Pasukan Rusia telah mengepung kota pelabuhan yang menghadap ke Laut Azov itu selama berpekan-pekan.
"Salah satu pabrik metalurgi terbesar di Eropa benar-benar telah dihancurkan," kata penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Vadym Denysenko dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Sabtu (19/3/2022) kemarin.
Beberapa jam kemudian Dewan Kota Mariupol mengatakan pasukan Rusia memindahkan pasak beberapa ribu warga kota yang sebagian besar perempuan dan anak-anak ke Ruisa. Mereka tidak mengatakan di mana hal itu terjadi dan klaim tersebut juga belum dapat diverifikasi secara independen.
Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Oleksiy Arestovych mengatakan pasukan terdekat yang dapat membantu Mariupol sudah kesulitan menghadapi "besarnya pasukan musuh." Ia mengatakan sampai saat ini tidak ada solusi militer di Mariupol.