Senin 21 Mar 2022 08:19 WIB

Memori All England 1994 (Bagian 7-Habis): Ambisi Susy Susanti Kesampaian dan Rekor yang Belum Bisa D

Rekor Susy bersama McKane, Devlin, dan Yuki sampai sekarang belum ada yang bisa menyamai. Bahkan, belum ada lagi pemain Indonesia yang mencapai final tunggal putri setelah dia.

Rep: Nurul Hamami/ Red: Partner
.
Foto: network /Nurul Hamami
.

ustrasi suasana All England di Birmingham. (Foto: allenglandbadminton.com)
ustrasi suasana All England di Birmingham. (Foto: allenglandbadminton.com)

Ambisi Susy Susanti untuk merebut gelar keempat All England akhirnya kesampaian. Dalam partai final tunggal putri di National Indoor Arena, Birmingham, Sabtu sore (19/03/1994), pebulu tangkis terbaik Indonesia ini menang 11-5, 11-9 atas Ye Zhaoying (Cina).

''Saya puas dengan hasil All England kali ini,'' kata Susy Susanti dalam jumpa wartawan, termasuk saya, di Media Centre NIA, sesaat setelah kemenangannya. ''Apa yang saya inginkan akhirnya tercapai juga,'' pemain kelahiran Tasikma laya ini.

Dengan hasil itu, Susy bukan hanya berhak atas hadiah uang 6.500 dolar AS, tapi juga menyejajarkan dirinya dengan pebulu tangkis Amerika Serikat Judy Devlin, Kitty McKane (Inggris), dan pebulu tangkis Jepang Hiroe Yuki sebagai juara All England sebanyak empat kali.

Susy menjuarai turnamen tertua di dunia ini tahun 1990, 1991, 1993, dan 1994. Namun, ia belum menyamai rekor dua pebulu tangkis Inggris Ethel B Thomson dan Marjorie Barret yang juara lima kali All England. Pun terhadap Murial Lucas (Inggris) dan Judy Hashman (AS) yang mampu menjadi juara sebanyak enam kali.