Senin 21 Mar 2022 11:28 WIB

Dua Pasien Positif di Jilin Meninggal, China Bantah Akibat Covid-19

Kasus kematian terakhir akibat Covid-19 di China terjadi pada dua tahun lalu

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang tenaga medis dari Provinsi Jilin memakai stiker berbentuk Negara China di wajahnya. Kasus kematian terakhir akibat Covid-19 di China terjadi pada dua tahun lalu. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang tenaga medis dari Provinsi Jilin memakai stiker berbentuk Negara China di wajahnya. Kasus kematian terakhir akibat Covid-19 di China terjadi pada dua tahun lalu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Dua pasien positif Covid-19 di Provinsi Jilin, China meninggal. Namun otoritas kesehatan setempat membantah kematian mereka disebabkan oleh wabah penyakit yang menyerang saluran pernapasan tersebut.

Kedua pria tersebut, masing-masing berusia 65 dan 87 tahun, mengidap berbagai penyakit bawaan, satu di antaranya belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19. Demikian keterangan otoritas kesehatan dikutip media setempat, Senin (21/3/2022).

Baca Juga

Otoritas kesehatan menambahkan bahwa kedua korban bergejala ringan Covid-19 dan penyebab kematiannya adalah penyakit bawaan. Pemerintah setempat mengingatkan masyarakat khususnya yang berusia lanjut agar lebih meningkatkan kewaspadaan, menghindari pertemuan massal, selalu mengenakan masker, dan mengikuti vaksinasi.

Pada Ahad (20/3/2022), Provinsi Jilin melaporkan 1.191 kasus positif baru dan 303 kasus tanpa gejala. Sehari sebelumnya terdapat 1.500 kasus positif baru. Sejak 1 Maret provinsi di wilayah timur laut daratan Tiongkok itu mendapati 10 ribu kasus positif Covid-19.

Beberapa kota di Jilin juga ditutup aksesnya dan pergerakan masyarakat dibatasi untuk memudahkan pencegahan dan pengendalian pandemi. Kasus kematian terakhir akibat Covid-19 di China terjadi pada dua tahun lalu. China dikenal sangat berhati-hati dalam merilis jumlah kasus positif dan kasus kematian.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَذٰلِكَ اَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوْٓا اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيْهَاۚ اِذْ يَتَنَازَعُوْنَ بَيْنَهُمْ اَمْرَهُمْ فَقَالُوا ابْنُوْا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًاۗ رَبُّهُمْ اَعْلَمُ بِهِمْۗ قَالَ الَّذِيْنَ غَلَبُوْا عَلٰٓى اَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَّسْجِدًا
Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar, dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka, maka mereka berkata, “Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.” Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya.”

(QS. Al-Kahf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement