Senin 21 Mar 2022 11:50 WIB

Enam Jurnalis Gugur Selama Invasi Rusia ke Ukraina

Setengah dari jurnalis yang gugur sedang meliput pertempuran di dekat Kiev.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Bangunan rusak setelah penembakan terlihat di Kharkiv, Ukraina, 20 Maret 2022. Kelompok Press Emblem Campaign (PEC) yang berbasis di Jenewa mengatakan sebanyak 3.000 wartawan asing bekerja di Ukraina, enam orang meninggal dunia.
Foto: EPA-EFE/Andrzej Lange POLAND OUT
Bangunan rusak setelah penembakan terlihat di Kharkiv, Ukraina, 20 Maret 2022. Kelompok Press Emblem Campaign (PEC) yang berbasis di Jenewa mengatakan sebanyak 3.000 wartawan asing bekerja di Ukraina, enam orang meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kelompok Press Emblem Campaign (PEC) yang berbasis di Jenewa mengatakan sebanyak 3.000 wartawan asing bekerja di Ukraina. Sedangkan enam orang telah meninggal dunia, puluhan terluka, dan dua diculik oleh Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

Menurut badan keamanan dan hak media global itu, para jurnalis meninggal dalam berbagai keadaan, mulai dari pecahan peluru setelah serangan roket hingga luka tembak. Setengah dari wartawan yang gugur sedang meliput pertempuran di dekat Kiev dan dekat Kota Irpin.

Baca Juga

"Press Emblem Campaign mengungkapkan keprihatinan serius dan mengutuk pembunuhan wartawan di Ukraina, yang telah melaporkan dari lapangan setelah invasi Rusia, dan mendesak semua pihak untuk menghormati kebebasan pers," kata perwakilan PEC Nava Thakuria dikutip dari Anadolu Agency.

Semua korban meninggal dunia berada di lapangan sedang melaporkan kondisi perang. Korban-korban tersebut adalah Shakirov Dilerbek Shukurovych meninggal 26 Februari di wilayah Kherson, Yevhenii Sakun di Kiev pada 1 Maret, Viktor Dudar di Mykolaiv pada 4 Maret. Kemudian Brent Renaud di Irpin pada 13 Maret, Pierre Zakrzewski di Horenka pada 14 Maret, dan Oleksandra Kurshynova di Horenka pada 14 Maret.

"Wartawan yang diculik itu bekerja di selatan negara, tempat Rusia menduduki wilayah," kata perwakilan PEC di Ukraina Andrii Ianitskyi.

Selain itu, Ianitskyi mengatakan, jurnalis dan pekerja media juga membutuhkan pelatihan keselamatan dan pertolongan pertama bagi wartawan lokal dan asing yang melakukan peliputan di Ukraina. "Kebutuhan utama jurnalis di Ukraina adalah pelindung tubuh dan helm, telepon satelit, kotak P3K," ujarnya.

PEC mengatakan wartawan membutuhkan tempat berlindung di daerah yang aman dengan mereka dapat berhenti selama beberapa hari dari satu lokasi ke lokasi lain. Ditambah lagi ada kekurangan fixers lokal, penerjemah, dan pengemudi mobil.

Menurut PEC, banyak jurnalis di Ukraina kehilangan pekerjaan atau membutuhkan pekerjaan paruh waktu untuk menghidupi keluarga. Sedangkan semua jurnalis asing yang bekerja di Ukraina harus mendapatkan akreditasi digital gratis secara daring di situs web Kementerian Pertahanan Ukraina.

PEC mengatakan peretas Rusia menyerang beberapa media Ukraina pada 2, 3, dan 17 Maret. Pada tanggal 1, 2, 14, dan 16 Maret, serangan roket menghancurkan menara TV di Kiev, Kharkiv, Lisichansk, Rivne, Vinnitsa dan Korosten. Pasukan Rusia merebut menara televisi di Kherson, Starobelsk, Melitopol dan sebuah stasiun radio di Berdyansk. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement