REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Borneo FC gagal meraih poin penuh dari Arema FC. Sempat unggul, laga Liga 1 itu justru berakhir dengan skor 2-2 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Ahad (20/3/2022).
Borneo sempat mencetak dua gol di babak pertama dan Jonathan Bustos dan Wawan Febrianto yang akhirnya dibalas brace Johan Alfarizi di babak kedua. Pelatih Borneo, Fakhri Husaini, mengakui hasil satu poin itu bukan yang diinginkan oleh tim.
"Syukur Alhamdulillah bahwa pertandingan yang ketat malam ini kami masih mampu meraih poin. Walaupun poin satu ini bukan yang kami harapkan karena kami targetkan poin penuh," kata Fahri usai laga.
Fahri mengakui tim gagal menjaga konsistensi permainan tim sampai peluit akhir. Apalagi Borneo tidak mendapat banyak tekanan berarti dari Arema bahkan di babak kedua.
"Dua kebobolan yang terjadi di babak kedua adalah dalam situasi bola mati, satu tendangan bebas dan satu sepak pojok. Ini sudah kami antisipasi, tapi bola mati adalah situasi krisis yang berbeda dari permainan terbuka dan ini antisipasi kami," jelas Fahri.
Fahri mengakui kekuatan Arema ada pada eksekutor-eksekutornya yang bisa memberi umpan tepat untuk menjebol gawang Borneo. Sayangnya, Borneo hanya bisa mengantisipasi permainan Arema dari permainan terbuka, bukan bola mati.
"Yang kami sayangkan, kami mampu melayani serangan Arema saat bermain terbuka tapi gagal dengan bola mati. Jadi ini pelajaran bagi kami untuk dua laga berikutnya," kata Fahri.
Atas hasil ini Borneo tetap berada di posisi enam klasemen Liga 1 dengan raihan 49 poin. Sedangkan Arema tertahan di atas Borneo dengan raihan 59 poin.