REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--PTPN VIII terus melakukan perubahan yang inovatif. Menurut Senior Executive Vice President (SEVP) Business Support PTPN VIII, Hariyanto, salah satu yang dilakukan pihaknya adalah dengan fokus pada Transformasi Bisnis PTPN VIII.
Menurut Hariyanto, salah satu upaya yang dilakukan adalah Transformasi Bisnis. Yakni, PTPN VIII melakukan strategi pemanfaatan aset non komoditi perusahaan untuk dijadikan objek bisnis baru melalui skema kerja sama. “Strategi ini diharapkan akan menambah pendapatan perusahaan dan menjadi pendapatan yang potensial dimasa depan. Implementasi tersebut dapat juga diartikan optimalisasi aset yang dimiliki dan menjalin kemitraan strategis," ujar Hariyanto dalam siaran persnya, Senin (21/3).
Hariyanto mengatakan, PTPN Group sendiri telah berumur 26 tahun. Untuk optimalisasi Aset, PTPN VIII mulai menjajaki dalam bidang pertambangan, perusahaan memiliki potensi pengembangan bisnis baru dalam bidang tambang. Karena, perusahaannya memiliki areal lahan yang mengandung sumber daya alam mineral. Seperti, emas, bijih besi, batu dan pasir. "Sehingga perusahaan mendorong untuk melakukan kerjasama dengan mita bisnis strategis yang berpengalaman untuk mengelola sumber daya tersebut," katanya.
Selain tambang, perusahaan mempunyai potensi tersimpan dalam bidang energi seperti, panas bumi, tenaga matahari tenaga bayu (angin) dan lainnya. Sehingga, perusahaan mendorong untuk melakukan kerja sama pengelolaannya melalui mitra bisnis strategis yang berpengalaman.
Pesatnya pertumbuhan bisnis global, kata dia, mengharusan PTPN VIII untuk terus mengikuti perkembangan. Dalam hal ini perusahaan akan mengadakan percepatan untuk mewujudkan pemafaatan aset yang berdasarkan dari percepatan pembangunan di beberapa bidang. "Seperti contohnya industri dan properti yang rencana areal pengembangannya berapa pada areal konsesi kebun," katanya.
Perusahaan berusaha memafaatkan daerah garis pantai yang berada dipantai selatan untuk pengembangan bidang perikanan. Potensi yang ada ternyata cukup besar dan menggiurkan sehingga berpeluang menjadi pilot project dalam transformasi bisnis perusahaan."Selain itu, masih ada bidang peternakan yang melimpah berupa areal dan bahan pangan untuk hewan," katanya.
Transformasi bisnis baru perusahaan, kata dia, merupakan strategi inisiatif yang diproyeksikan akan menjadi potensi pendapatan baru perusahaan. Beberapa bidang yang dibahas berpeluang menjadi primadona bisnis di masa depan. Karena, perusahaan memiliki aset yang berlimpah atasnya.
"Strategi transformasi bisnis sebagai sumber pendapatan potensial perusahaan akan mengkatrol pendapatan dari bidang komoditi utama bahkan memiliki potensi akan melewati proyeksi pendapatan komoditi dimasa depan," katanya.
Hasil dari transformasi bisnis juga, kata dia, akan diproyeksikan untuk menyelesaikan interest bearing loan perusahaan. Potensi tersebut akan bisa diwujudkan jika perusahaan mampu melakukan kerjasama pengelolaan dengan baik dan profesional.
Hal itu pun, kata dia, sebagai salah satu penyelesaian permasalahan keuangan jangka pendek. Divestasi aset menjadi salah satu alternatif yang dapat dipilih. Divestasi Aset adalah suatu pelepasan pada beberapa jenis aset yang dimiliki perusahaan.