Selasa 22 Mar 2022 05:50 WIB

Gubernur Sumbar Apresiasi Pelestarian Ikan Endemik di Danau Singkarak

Penebaran ikan bilih ke habitatnya ini diharapkan dapat mendukung ekonomi masyarakat.

Red: Andi Nur Aminah
Seorang nelayan mencari ikan bilih, di tepian Danau Singkarak, Nagari Sumpur, Kec.Batipuh Selatan, Kab.Tanah Datar, Sumbar (ilustrasi)
Foto: Antara/Iggoy el fitra
Seorang nelayan mencari ikan bilih, di tepian Danau Singkarak, Nagari Sumpur, Kec.Batipuh Selatan, Kab.Tanah Datar, Sumbar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi mengapresiasi PT Semen Padang yang telah sukses mengkonservasi ikan bilih Danau Singkarak sebagai upaya melestarikan ikan endemik danau tersebut. "Saya salut dan apresiasi PT Semen Padang. Saya menilai PT Semen Padang tidak hanya sukses memproduksi semen, tapi juga sukses mengkonservasi ikan bilih Danau Singkarak," kata Mahyeldi saat acara penebaran hasil pembenihan ikan bilih ke habitatnya di Danau Singkarak, Senin (21/3/2022).

Penebaran hasil pembenihan ikan bilih tersebut, dilakukan di Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan, Tanah Datar dihadiri Plt Dirut PT Semen Padang, Asri Mukhtar dan Rektor Universitas Bung Hatta (UBH), Prof Tafdil Husni. Gubernur menilai konservasi ikan bilih yang dilakukan PT Semen Padang ini merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan. "Apalagi ikan bilih Danau Singkarak terancam punah akibat eksploitasi yang dilakukan para nelayan," katanya.

Baca Juga

Ia berharap penebaran ikan bilih ke habitatnya ini dapat mendukung ekonomi masyarakat, khususnya para nelayan Danau Singkarak. Namun begitu, ia meminta seluruh nelayan Danau Singkarak untuk tidak lagi mengeksploitasi ikan bilih secara masif. Karena, menurunnya populasi ikan bilih disebabkan oleh eksploitasi besar-besaran yang dilakukan para nelayan dengan menggunakan alat tangkap yang mengancam kelangsungan hidup anakan ikan bilih.

"Di Danau Singkarak ini, Nagari Sumpur merupakan nagari yang paling peduli terhadap pelestarian ikan bilih. Bahkan, Pemerintahan Nagari Sumpur juga mengeluarkan Peraturan Nagari (Pernag) terkait ikan bilih. Dalam Pernag tersebut, para nelayan hanya dibolehkan menangkap ikan bilih secara tradisional, seperti menggunakan jala," ujarnya.

Ia menyampaikan apa yang telah dilakukan Pemerintahan Nagari Sumpur ini perlu diapresiasi dan Pemprov Sumbar, juga berharap agar nagari lainnya di selingkar Danau Singkarak juga bisa meniru apa yang telah dilakukan Nagari Sumpur. PT Semen Padang menebar 4.000 bibit ikan bilih hasil pembenihan di Danau Singkarak Sumatera Barat sebagai upaya mempertahankan kelestarian ikan endemik danau tersebut.

Plt Dirut PT Semen Padang, Asri Mukhtar di Padang, mengatakan penebaran hasil pembenihan ikan bilih oleh PT Semen Padang ke habitatnya di Danau Singkarak dilakukan dalam rangka HUT ke-112 PT Semen Padang. Bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bung Hatta (UBH), konservasi ikan bilih dilakukan di area Kenekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang.

Kegiatan konservasi dimulai 2018 dengan berbekal benih lebih kurang sebanyak 1.300 ekor. Ikan bilih Danau Singkarak merupakan jenis Mystacoleucus Padangensis dan satu-satunya di dunia. Ikan bilih ini berkerabat dekat dengan Genggehek (Mystacoleucus Marginatus), atau kapyah di Lampung, lawak/kalawak di Betawi, wader, wader Eco di Jawa, Keprek di Jatim, dan juga regis di Sunda. Namun, genggehek bertubuh lebih besar hingga 200 mm.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement