REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan makanan utuh adalah cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Lantas, bagaimana dengan aneka suplemen dan vitamin di pasaran yang mengklaim dapat meningkatkan kesehatan otak? Apakah deretan produk itu benar-benar membantu?
Para pakar setuju bahwa seseorang lebih baik menghabiskan uang untuk makanan utuh yang bergizi daripada membeli kapsul suplemen. Di beberapa negara, suplemen tidak termasuk kategori "obat-obatan" melainkan "makanan" sehingga sulit mengetahui kandungannya.
Penelitian dinilai masih kurang untuk mengonfirmasi bahwa suplemen kesehatan otak benar-benar membantu. Secara umum, suplemen tidak cukup berguna untuk kesehatan otak kecuali seseorang didiagnosis memiliki kekurangan nutrisi tertentu.
"Ini bisa terjadi tetapi jarang," kata profesor psikiatri di University College London, Gill Livingston, yang penelitiannya berfokus pada pencegahan dan intervensi demensia.