REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Bupati Sigi Mohamad Irwan mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengembangkan minyak goreng tradisional berbahan baku kelapa demi memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap komoditas itu.
"Kita punya banyak bahan baku kelapa dan minyak goreng ini sudah biasa dikonsumsi oleh masyarakat di Kabupaten Sigi. Olehnya, ini perlu dikembangkan lagi," kata Irwan di Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (21/3/2022).
Ia mengakui bahwa kelangkaan minyak goreng berbahan baku kelapa sawit di Kabupaten Sigi belum terlalu terasa akan tetapi hal itu perlu diantisipasi agar tidak terjadi.
"Kelangkaan minyak goreng mungkin untuk Sigi belum terlalu mendasar, mungkin hanya di Kota Palu, Tetapi kelangkaan ini harus diantisipasi segera," ujarnya.
Mohamad Irwan meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, bersinergi untuk mengembangkan minyak goreng tradisional berbahan baku kelapa.
"Agar berinovasi, kan ada kelapanya kita, kemudian ada jualan-jualan minyak goreng berbahan baku kelapa yang dijual oleh masyarakat di desa-desa," katanya.
Ia menginginkan minyak goreng tradisional berbahan baku kelapa dikembangkan secara kuantitas dan kualitas sehingga memiliki daya saing di pasaran setempat. Oleh karena itu, ia memerintahkan kepada dinas-dinas tersebut agar segera mendeteksi industri-industri rumahan warga yang membuat minyak goreng tersebut untuk dikembangkan lebih lanjut.
"Harus dikembangkan dan dikelola secara higienis, bila perlu hadirkan pelatih untuk mengajar masyarakat bagaimana membuat minyak goreng dengan kualitas tinggi, walaupun berbahan baku kelapa," ujarnya.
Ia menyebut tanaman kelapa yang melimpah di daerah itu.
"Kita punya bahan baku kelapa yang melimpah, di satu sisi di desa-desa banyak minyak goreng bahan baku kelapa, kenapa tidak kita kemas dengan baik, kita tingkatkan lalu kita 'brand' (jenama) sebagai minyak goreng Sigi," ucapnya.