Selasa 22 Mar 2022 08:18 WIB

Afghanistan Jadi Negara Paling tidak Bahagia di Dunia

Afghanistan negara paling tidak bahagia di dunia selama dua tahun berturut-turut

 Seorang pria Afghanistan membawa sekarung tepung selama kampanye bantuan kemanusiaan untuk keluarga miskin, di Kabul, Afghanistan, Rabu, 16 Februari 2022. Afghanistan tercatat sebagai negara paling tidak bahagia di dunia selama dua tahun berturut-turut.
Foto: AP/Hussein Malla
Seorang pria Afghanistan membawa sekarung tepung selama kampanye bantuan kemanusiaan untuk keluarga miskin, di Kabul, Afghanistan, Rabu, 16 Februari 2022. Afghanistan tercatat sebagai negara paling tidak bahagia di dunia selama dua tahun berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Afghanistan tercatat sebagai negara paling tidak bahagia di dunia selama dua tahun berturut-turut. Laporan Kebahagiaan Dunia menempatkan Afghanistan sebagai negara paling tidak bahagia di dunia sementara Finlandia tetap menjadi negara paling bahagia di dunia.

The World Happiness Report, sebuah publikasi dari Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB, setiap tahun menilai kebahagiaan dengan survei sekitar 150 negara. "Laporan Kebahagiaan Dunia 2022" pertama kali dirilis 10 tahun yang lalu, pada tahun 2012. Laporan saat ini hanya mencakup 2019-2021. Laporan saat ini menyajikan peringkat biasa dan pemodelan kebahagiaan nasional berdasarkan data yang mencakup 2019 hingga 2021

Baca Juga

Sementara itu, sejumlah warga di Afghanistan mengatakan pengangguran, kemiskinan, dan tantangan ekonomi menjadi alasan utama hasil survei tersebut. “Saya sedih karena ketika saya pulang, saya tidak punya apa-apa untuk dibawa pulang, tetapi anak-anak saya memintanya,” kata Abdul Rahman, seorang warga Kabul dilansir Tolo News baru-baru ini.

“Saya tidak punya motivasi untuk belajar. Tidak ada pekerjaan. Melihat semua orang berjuang melawan kemiskinan, tentu membuat kami sedih,” kata Zamir, seorang warga Kabul.

“Ketika para pemuda tidak dapat mencapai impian mereka, ini sangat mengecewakan dan menyakitkan kami,” kata Naveed Kakar, seorang warga Kabul.

Dalam laporan ini, Afghanistan telah ditempatkan di bagian paling bawah laporan, menunjukkan bahwa itu adalah negara paling tidak bahagia di dunia. “Kami benar-benar menyangkalnya. Rakyat Afganistan bisa bernafas lega dan bahagia. Keamanan terjamin di seluruh negeri. Orang-orang memulai kembali bisnis mereka sekarang,” kata Bilal Karimi, wakil juru bicara Imarah Islam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement