REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur membahas peluang kerja sama dengan pemerintah Australia di sektor pertanian dan perkebunan. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Konjen Australia, Fiona Hoggart untuk mematangkan bahasan terkait peluang kerja sama tersebut.
Emil mengakui, Jawa Timur banyak mengandalkan pasokan gandum dari Australia, dalam pengembangan sektor industri makanan dan minuman. Bahkan, kata dia, pasokan sapi perah di Indonesia mengandalkan bibit-bibit sapi perah asal Australia.
"Peluang kerja sama juga harus dijemput dengan lebih erat di sektor pertanian maupun perkebunan dengan mulai mendorong mengekspor buah-buahan tropis yang memiliki nilai ekspor tinggi dari Jawa Timur," kata Emil, Selasa (22/3/2022).
Emil menyebut, buah-buahan tropis yang banyak digemari di Australia di antaranya Pisang, Manggis, Salak, Buah Naga, dan Mangga. Komoditas tersebut, kata dia, menjadi potensi ekonomi yang cukup besar karena ketersediaannya cukup tinggi di Jatim.
"Kita akan mencoba memasuki pasar Australia yang dikenal memiliki standar karantina paling ketat. Kita bersama dinas terkait akan membahas dan mensimilasikannya," ujarnya.
Konjen Australia Fiona Hoggart menyampaikan, kedatangannya ke Jatim untuk menangkap berbagai peluang kerja sama antara Australia dengan Jatim. Kerja sama yang tentunya lebih menguntungkan bagi kedua pihak.
"Saya yakin kerja sama lebih dalam bisa dicapai. Dalam waktu dekat kami akan melihat secara langsung dan turun ke lapangan situasi peluang kerja sama di Jatim," kata dia.