Selasa 22 Mar 2022 13:49 WIB

Jerman Cari Pasokan Energi Alternatif ke UEA

Berlin ingin kurangi emisi karbon dan ketergantungan energi dari Rusia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Fuji Pratiwi
Bendera Jerman. Jerman mencari sumber energi alternatif ke UEA.
Foto: EPA
Bendera Jerman. Jerman mencari sumber energi alternatif ke UEA.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perusahaan Jerman telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan di Uni Emirat Arab (UEA) untuk membangun rantai pasokan hidrogen. Kementerian Ekonomi Jerman pada Senin (21/3/2022) mengatakan, Berlin berupaya mengurangi emisi karbon dan mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia.

Kesepakatan ditandatangani selama kunjungan Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck ke Negara-negara Teluk untuk membahas pasokan energi jangka panjang. Berlin berinvestasi dalam energi yang lebih bersih dan bertujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya Barat untuk menekan Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Baca Juga

Perusahaan energi Jerman, Hydrogenious LOHC Technologies, dan Uniper, bersama dengan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), serta JERA Americas, akan melakukan proyek demonstrasi bersama untuk transportasi hidrogen. Kementerian Ekonomi mengatakan, perjanjian tersebut bertujuan untuk membangun rantai pasokan hidrogen yang dihasilkan oleh energi terbarukan dari UEA ke Wilhelmshaven di Jerman, berdasarkan teknologi Liquid Organic Hydrogen Carriers (LOHC) Hydrogenious.

Hidrogen dari sumber seperti angin dan matahari diakui sebagai sumber energi bersih yang penting. Tapi itu adalah elemen yang sangat ringan, sehingga berpotensi sulit dan harganya mahal untuk diangkut dalam jarak yang jauh.