Selasa 22 Mar 2022 14:04 WIB

Presiden Ukraina Kembali Tawarkan Putin untuk Bertemu

Zelensky siap mengikuti pertemuan dalam format apapun guna membahas konflik.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara di Kyiv, Ukraina, Senin (21/3/2022).
Foto: Ukrainian Presidential Press Office via AP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara di Kyiv, Ukraina, Senin (21/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mengajukan usulan atau tawaran untuk menggelar pertemuan antara dia dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut Zelensky, pembicaraannya secara langsung dengan Putin dibutuhkan untuk mengakhiri konflik yang melibatkan kedua negara.

Zelensky mengungkapkan, dia siap mengikuti pertemuan dalam format apapun guna membahas konflik yang sudah berlangsung hampir satu bulan di negaranya. Dia pun membuka diri untuk mendiskusikan status Krimea dan negara bagian Ukraina yang didukung Rusia di Donbas “Pada pertemuan pertama dengan presiden Rusia, saya siap mengangkat masalah ini,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan media regional Ukraina, Suspline, Senin (21/3/2022).

Baca Juga

Dia berjanji tidak akan ada banding atau pidato sejarah jika pertemuan dengan Putin dapat terlaksana. “Saya akan membahas semua masalah dengan dia (Putin) secara sangat rinci,” ucapnya.

Zelensky menekankan, pertemuan antara dia dan Putin dibutuhkan guna mengakhiri pertempuran yang kini tengah berlangsung. “Saya yakin, tanpa pertemuan ini, tidak mungkin untuk sepenuhnya memahami apa yang mereka siap untuk menghentikan perang,” ujarnya.

Dia mengisyaratkan harapan besar agar pertemuannya dengan Putin dapat terealisasi. “Jika saya memiliki kesempatan ini dan Rusia memiliki keinginan, kami akan menjawab semua pertanyaan,” kata Zelensky.

Kendati demikian, Zelensky menyadari bahwa pertemuan dengan Putin tidak akan secara instan menyelesaikan semua masalah yang melibatkan kedua negara. “Tapi ada kemungkinan, sebagian dari kita bisa, setidaknya untuk menghentikan perang,” ucapnya.

Pemerintah Rusia telah mengatakan, sejauh ini belum ada kemajuan signifikan dalam pembicaraan damai dengan Ukraina. Rusia menuding Kiev menghentikan negosiasi dengan membuat proposal yang tidak dapat diterima Moskow.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan, sebelum ada kemajuan signifikan dalam pembicaraan damai, tidak ada dasar untuk menggelar pertemuan antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky. “Bagi kami untuk berbicara tentang pertemuan antara kedua presiden, pekerjaan rumah harus dilakukan. Pembicaraan harus diadakan dan hasilnya disepakati. Sejauh ini belum ada kemajuan yang signifikan,” ucapnya kepada awak media, Senin (21/3/2022).

Menurut Peskov, delegasi Rusia lebih menunjukkan kesediaan untuk memajukan proses pembicaraan menuju kesepakatan dibandingkan tim negosiator Ukraina. “Mereka (negara-negara) yang dapat menggunakan pengaruh mereka atas Kiev untuk membuatnya lebih akomodatif dan konstruktif pada pembicaraan ini,” ujarnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement