Selasa 22 Mar 2022 15:02 WIB

Satgas Covid-19 Babel Awasi 1.614 Pasien Isolasi Mandiri

Saat ini 1.614 dari 1.736 kasus aktif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumahnya

Virus Covid-19 (ilustrasi). Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengawasi ketat 1.614 pasien yang menjalani isolasi mandiri guna memutus mata rantai penularan virus corona.
Foto: www.pixabay.com
Virus Covid-19 (ilustrasi). Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengawasi ketat 1.614 pasien yang menjalani isolasi mandiri guna memutus mata rantai penularan virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengawasi ketat 1.614 pasien yang menjalani isolasi mandiri guna memutus mata rantai penularan virus corona.

"Saat ini 1.614 dari 1.736 kasus aktif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumahnya," kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan berdasarkan data terbaru, jumlah total kasus aktif Covid-19 di Babel sebanyak 1.736 orang dengan rincian 1.614 menjalani isolasi mandiri, 13 pasien menjalani karantina di isolasi terpusat (isoter) dan selebihnya dirawat di rumah sakit rujukan. "Kami bersama aparatur desa, kelurahan, puskesmas dan RT/RW secara ketat memantau dan mengawasi pasien isoman ini," ujarnya.

Menurut dia pengawasan secara ketat ini sangat penting, guna mencegah dan menekan kasus penularan virus corona di lingkungannya. "Jangan sampai pasien isoman ini masih beraktivitas di luar rumah atau di tempat-tempat umum yang memicu peningkatan kasus Covid-19 ini," katanya.

Ia mengatakan saat ini kasus orang terpapar virus corona bertambah 57 dengan kumulatif 64.728 orang, pasien sembuh juga bertambah 296 dengan kumulatif 61.430 orang dan pasien meninggal bertambah 4 dengan kumulatif 1.555 orang pasien. "Saat ini kasus kematian akibat Covid-19 cukup tinggi, sehingga kami terus mendorong pasien terpapar virus corona ini untuk menjalani isolasi di isoter atau rumah sakit rujukan, agar mereka mendapatkan perawatan medis lebih baik," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement