REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PDAM Tirtawening menyalurkan 1.140 liter minyak goreng untuk Forum Rukun Warga seluruh Kota Bandung. Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengatakan, hibah ini merupakan hasil dari dana sedekah karyawan PDAM selama tiga bulan terakhir.
Dia mengatakan, PDAM Tirtawening memiliki 28 kotak amal, dikelola oleh Pusat Zakat Umat (PZU), yang tersebar di seluruh penjuru kantor PDAM. “Kemarin siang tiba-tiba temen-temen PZU meminta saya hadir ini, katanya mau bagi-bagi minyak goreng. Saya juga bingung anggarannya dari mana, ternyata dari uang sedekah karyawan (PDAM),” tutur Sony saat ditemui di Kecamatan Astana Anyar.
“Ya ternyata memang dengan tiga bulan saja begitu luar biasa manfaatnya. Padahal, kami hanya rutin menyisihkan sedikit saja, tapi ternyata jadi banyak dan bisa bermanfaat,” sambungnya.
Penyerahan simbolis minyak goreng kemasan premium ukuran satu dan dua liter ini dilakukan langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Kecamatan Astana Anyar. “Alhamdulillah kita menebar kebaikan, memberikan minta goreng gratis kepada warga masyarakat yang disalurkan lewat forum RW se-Kota Bandung,” kata Yana usai memberikan bantuan minyak goreng kemasan premium secara simbolis kepada Forum RW Astana Anyar, Selasa (22/3/2022).
Pengurus Forum RW Astana Anyar Endang Karyana mengatakan, minyak goreng gratis ini nantinya akan disebar ke seluruh forum RW di 30 kecamatan di Kota Bandung, dijatahi 20 liter per kecamatan. Namun, sebagai inisiator, Kecamatan Astana Anyar mendapatkan jatah lebih, yang akan diberikan kepada ketua rukun tetangga (RT), pengurus masjid dan guru ngaji.
“Kalau kecamatan selain Astana Anyar hanya dibagikan sampai ketua RW saja,” kata Endang.
Dia mengatakan, dari total hibah yang diterima Forum RW, 600 liter akan dibagikan untuk seluruh forum RW di masing-masing kecamatan. Namun, selain mendapatkan kouta 20 liter untuk seluruh ketua RW, Kecamatan Astana Anyar juga akan menerima kouta tambahan sekitar 540 liter yang akan disebar ke seluruh ketua RT, marbot, dan guru ngaji di Astana Anyar. “Marbot dan guru ngaji dijati masing-masing 100 liter,” kata Endang.