Selasa 22 Mar 2022 20:05 WIB

Pengadilan Rusia Larang Facebook-Instagram Akibat Aktivitas Ekstremis

Facebook dan Instagram mengabaikan permintaan pemerintah untuk menghapus berita palsu

Red: Esthi Maharani
Pengadilan Rusia melarang pengoperasian Facebook dan Instagram karena mengabaikan permintaan untuk menghapus berita palsu tentang aksi militer Rusia di Ukraina
Foto: EPA-EFE/ANDREJ CUKIC
Pengadilan Rusia melarang pengoperasian Facebook dan Instagram karena mengabaikan permintaan untuk menghapus berita palsu tentang aksi militer Rusia di Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pengadilan Moskow melarang pengoperasian Facebook dan Instagram pada Senin (21/3/2022).  Pelarangan ini dilakukan atas pertimbangan media sosial itu melakukan aktivitas ekstremis dalam kasus terhadap perusahaan induk, Meta.

Pengadilan Distrik Tverskoy memenuhi permintaan dari jaksa untuk melarang Meta Platforms Inc. Jaksa Rusia menuduh platform media sosial mengabaikan permintaan pemerintah untuk menghapus berita palsu tentang Aksi militer Rusia di Ukraina dan seruan protes anti-perang di Rusia.

Baca Juga

Putusan pengadilan melarang Meta membuka kantor dan melakukan bisnis di Rusia. Meski begitu jaksa tidak meminta untuk melarang layanan pesan WhatsApp milik Meta, yang sangat populer di Rusia. Pihak berwenang juga menekankan bahwa mereka tidak bermaksud untuk menghukum individu Rusia yang menggunakan Facebook atau Instagram.

Instagram dan Facebook sudah diblokir di Rusia setelah regulator komunikasi dan media negara itu Roskomnadzor melaporkan penggunaan dalam menyerukan kekerasan terhadap tentara Rusia. Selain memblokir dua media sosial itu, otoritas Rusia juga telah menutup akses ke situs web media asing, termasuk BBC , Voice of America, dan Radio Free Europe, Radio Liberty yang didanai pemerintah Amerika Serikat, siaran Jerman Deutsche Welle dan situs web Meduza yang berbasis di Latvia. Melanjutkan upaya pemblokiran tersebut, Roskomnadzor pada Senin, memblokir situs Euronews.

Putusan pengadilan itu muncul di tengah berbagai upaya otoritas Rusia untuk mengendalikan pesan tentang aksi militer Rusia di Ukraina. Istana Kremlin menggunakan istilah operasi militer khusus yang dimaksudkan untuk menumbangkan dugaan nasionalis neo-Nazi di Ukraina.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَالُوْا لِاِخْوَانِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَرْضِ اَوْ كَانُوْا غُزًّى لَّوْ كَانُوْا عِنْدَنَا مَا مَاتُوْا وَمَا قُتِلُوْاۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَاللّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, “Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.” (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

(QS. Ali 'Imran ayat 156)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement