Selasa 22 Mar 2022 19:27 WIB

Kecelakaan China Eastern Airlines, Ternyata Garuda Operasikan Pesawat Tipe Sama

Garuda mengoperasikan Boeing 737-800 NG untuk penerbangan penumpang dan kargo.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Garuda Indonesia (ilustrasi)
Foto: Reuters
Pesawat Garuda Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Boeing 737-800 NG yang dioperasikan maskapai China Eastern mengalami kecelakaan pada Senin (21/3/2022). Maskapai nasional Garuda Indinesia merespons kejadian tersebut karena saat ini juga mengoperasikan pesawat dengan tipe yang sama. 

"Garuda Indonesia saat ini terus melakukan koordinasi intensif bersama otoritas penerbangan baik Kementerian Perhubungan maupun pihak manufaktur perihal hasil evaluasi investigasi atas kejadian tersebut," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (22/3/2022) malam. 

Baca Juga

Irfan menjealaskan hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan tata kelola aspek keamanan pada layanan operasional penerbangan Garuda. Dia mengatakan, pesawat Boeing 737-800 NG menjadi salah satu jenis armada yang turut dioperasikan Garuda Indonesia untuk melayani penerbangan penumpang maupun kargo. 

Dia memastikan, secara berkelanjutan juga telah melalui prosedur inspeksi berlapis serta pemeriksaan berkala lanjutan terhadap fitur-fitur vital maupun penunjang kelaikan pesawat B737-800NG mengacu pada regulasi keselamatan penerbangan. "Hal ini dilakukan guna memastikan kondisi pesawat dalam kondisi serviceable dan optimal ketika akan terbang," ujar Irfan. 

Begitu juga dengan pelatihan dan asesmen terhadap pilot yang dilaksanakan secara rutin melalui pilot proficiency check pada simulator B737-800 NG. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kapabilitas awak pesawat mengenai mitigasi safety dan pemahaman terhadap fungsi setiap sistem dalam operasional penerbangan pada tiap jenis armada telah dikuasai sepenuhnya. 

"Ini dilakukan menjaga aspek keamanan dan keselamatan penerbangan sebagai fokus prioritas utama layanan penerbangan Garuda Indonesia," ungkap Irfan. 

Di tengah upaya pencarian pesawat dan korban pada penerbangan MU5375 China Eastern, Irfan  menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa yang terjadi. Irfan mengharapka  seluruh pihak yang terdampak kejadian ini diberikan kekuatan dan ketabahan serta proses pencarian pesawat maupun penyelidikan penyebab kecelakaan dapat segera dirampungkan dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto memastikan pesawat dengan tipe tersebut yang dioperasikan oleh maskapai di Indonesia tetap beroperasi. "Berdasarkan data kami, asa sekitar 120 pesawat Boeing 737-800. Ini dioperasikan oleh Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, dan Sriwijaya Air," kata Novie kepada Republika.co.id, Selasa (22/3/2022). 

Dia memastikam, proses pengecekan terhadap pesawat tersebut di Indonesia juga tetap berlangsung. Novie menagaskan hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari audit berkala. 

"Pengecekan dilakukan oleh para inspektur dari Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara,” tutur Novie. 

Mengenai kecelakaan pesawat yang terjadi di China, Novie menuturkan, saat ini Kementerian Perhubungan masih memonitor perkembangan situasinya. Dengan begitu menurutnya terdaoat informasi yang cukup dan jelas untuk mengambil kebijakan, khususnya penyelenggaraan transportasi udara.

"Direktorat Jenderal Perhubungan udara sebagai regulator penerbangan sipil nasional, terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pengawasan, agar keselamatan dan keamanan penerbangan dapat terus dijaga," ungkap Novie.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement