REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea berpotensi mendapatkan dukungan penuh pada semifinal Piala FA melawan Crystal Palace. Duel tersebut berlangsung di Stadion Wembley, London, Sabtu (16/4/2022).
Sebelumnya, the Blues terkena imbas dari sanksi pemerintah Inggris terhadap Roman Abramovich. Mereka dilarang menjual tiket pertandingan hingga batas waktu yang tak ditentukan. Ini demi membatasi dana yang masuk ke kantong Abramovich.
Namun, Federasi Sepakbola setempat (FA) tengah berdiskusi dengan pemerintah. Mereka berharap ada lisensi khusus terhadap klub tersebut. Isinya memungkinkan mereka menjual tiket ke penonton London Biru, untuk laga pada pertengahan bulan depan itu.
"Kami berharap tiket penonton di dua semifinal Piala FA di Stadion Wembley, terjual habis," demikian pernyataan juru bicara FA, dikutip dari the42.ie, Selasa (22/3/2022).
Pihak federasi mempelajari segala sesuatu dengan cermat. Ini demi mencapai apa yang mereka targetkan. Pada saat yang sama, mereka menghormati sanksi yang saat ini berlaku terhadap pemilik Chelsea.
Sebelumnya Abramovich dinilai memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Inggris termasuk negara yang kontra terhadap serangan militer Negeri beruang merah terhadap Ukraina. Untuk menghentikan aksi tersebut, salah satu caranya dengan memberi sanksi ekonomi terhadap para oligarkinya.
Abramovich sudah berupaya menjual Chelsea. Raine Grup, Bank yang berbasis di Amerika Serikat, mengelola proses penjualan. Namun hingga kini the Blues belum memiliki pemilik baru.
Alhasil, dampak dari sanksi terhadap sang taipan masih terlihat. Belakangan, pemerintah mulai melunak. Ada peluang mereka memberikan izin kepada FA untuk menjual tiket penonton ke penggemar Chelsea.
"Selama semua uang (hasil penjualan tiket the Blues), diberikan ke rakyat Ukraina," kata ketua komite Digital, Budaya, Media dan Olahraga Inggris.
Pihaknya memahami, Chelsea lebih dari sekadar aset seorang Abramovich. The Blues juga memiliki tanggung jawab terhadap penggemar dan komunitasnya.