REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Arema FC membuka opsi menyerahkan jabatan manajer klub kepada suporter yang biasa disebut Aremania setelah Manajer Ad Interim Ali Rifki mengundurkan diri. "Mungkin saja ada wacana representasi pendukung bisa turut duduk di jajaran ofisial untuk membantu komunikasi, sekaligus membangun kekuatan untuk tujuan prestasi," kata Media Officer Arema FC Sudarmaji di Malang, Jawa Timur, Selasa (22/3/2022).
Sudarmaji menjelaskan, kursi manajer Arema FC diduduki wakil Aremania, maka akan menjadi terobosan bagi klub yang dikenal memiliki pendukung yang selalu memberikan kritik konstruktif itu. Arema FC juga tidak menutup kemungkinan menyatukan posisi pelatih dan manajer seperti terjadi di Eropa.
"Diskusi tentang itu (manajer coach) akan menarik, sebab kompetisi depan akan semakin kompetitif," kata Sudarmaji.
Namun mengingat ada dua pertandingan terakhir yang harus dijalani Arema FC, maka terlalu cepat bagi manajemen Singo Edan untuk menentukan figur yang cocok untuk mengisi posisi manajer.
"Bukan tentang siapa manajernya, tapi apa program yang bisa diemban untuk bersama-sama membawa Arema FC berprestasi. Serta wacana modern tentang posisi manager coach," kata Sudarmaji.
Menurut dia, hingga akhir musim nama manajer yang tertera dalam daftar susunan pemain masih (manajer) Ruddy Widodo dan (manajer ad interim) Ali Rifki.
"Posisi itu sampai akhir liga akan tetap demikian sesuai dengan pendaftaran yang sudah dilakukan sebelumnya," kata dia.
Ali Rifki mengundurkan diri dari manajemen Singo Edan karena kecewa atas hasil kurang memuaskan dalam kompetisi Liga 1 2021. Ali sebelumnya asisten manajer yang mendampingi Manajer Arema FC Ruddy Widodo. Ia ditunjuk menjadi manajer ad interim karena Ruddy masih dalam masa pemulihan akibat sakit. Singo Edan berada pada urutan kelima klasemen sementara dengan 59 poin setelah imbang 2-2 pada laga terakhir melawan Borneo FC.
Puncak klasemen diduduki Bali United dengan 72 poin, diikuti Persib Bandung dengan 67 poin, Bhayangkara FC 62 poin dan Persebaya Surabaya 60 poin.