Selasa 22 Mar 2022 22:43 WIB

Sekjen PBB: Hentikan Perang tak Masuk Akal di Ukraina

Sekjen PBB meyakinkan bahwa perang ini tidak dapat dimenangkan siapa pun.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara selama sesi darurat Majelis Umum PBB, Senin, 28 Februari 2022, di Markas Besar PBB.
Foto: AP/John Minchillo
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara selama sesi darurat Majelis Umum PBB, Senin, 28 Februari 2022, di Markas Besar PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan diakhirinya 'perang tidak masuk akal' di Ukraina. Guterres mengatakan bahwa perang menyebabkan penderitaan manusia yang semakin meningkat dan tak terduga.

Menurutnya perang ini tidak dapat dimenangkan oleh pihak manapun. Dia pun mendesak perundingan yang serius demi tercapainya gencatan senjata. "Dari penjangkauan saya dengan berbagai aktor, elemen kemajuan diplomatik mulai terlihat pada beberapa masalah utama," kata Guterres di markas besar PBB New York dikutip laman CNN International, Selasa.

Baca Juga

Sekjen PBB menekankan bahwa perang tidak menghasilkan apapun yang diinginkan. Justru membuat jutaan orang Ukraina telah dipaksa meninggalkan rumah mereka.

"Bahkan jika Mariupol jatuh, Ukraina tidak dapat ditaklukkan kota demi kota, jalan demi jalan, rumah demi rumah," katanya. "Ada cukup banyak cara di atas meja untuk menghentikan permusuhan sekarang dan bernegosiasi secara serius sekarang," tegasnya.

Guterres mengatakan rakyat Ukraina mengalami 'neraka yang hidup'. Imbas perang juga sudah terasa terutama untuk negara-negara berkembang yang sudah merasakan hambatan pemulihan Covid-19.

"Gaung dari dampak perang dirasakan di seluruh dunia dengan meroketnya harga makanan, energi, dan pupuk yang mengancam akan melonjak ke harga global menjadi krisis kelaparan," katanya.

"Berapa banyak orang Ukraina dan Rusia yang akan terbunuh sebelum semua orang menyadari bahwa perang ini tidak memiliki pemenang – hanya pecundang?"

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement