REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung kesulitan untuk mengejar gelar juara Liga 1 musim ini. Perbedaan poin dan kalah head to head dari Bali United membuat nasib Persib ditentukan oleh Bali United.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, mengakui banyak keuntungan Bali United ketika menjadi tuan rumah seri keempat dan kelima. Bahkan jika berandai-andai, Robert menyebut Persib bisa saja ada di puncak jika bermain dengan format normal laga dan tandang.
"Klub seperti Persib harus bermain di Piala AFC yang mana penting bagi tim seperti Persib. Kini kami sendang ke arah sana, tentu kami masih bisa jadi juara, tapi jika Bali United menang di laga selnajutnya tentu kami dipastikan tidak juara," kata Robert, Selasa (22/3/2022).
Robert berdalih bahwa musim 2020 yang dihentikan merupakan musim yang bagus bagi Persib. Persib memiliki pramusim yang bagus sehingga di Liga 1 2020 bisa menyapu bersih tiga laga perdana hingga akhirnya liga dihentikan karena pandemi Covid-19.
"Kami juga menghormati Bali United sebagai klub, tetapi fakta bahwa kami harus bermain tiga bulan di Bali dan satu-satunya tim yang difavoritkan tentunya Bali United itu sendiri. Tidak ada rahasia soal itu," jelas Robert.
Bahkan Robert berpendapat bahwa publik menyebut seri keempat dan kelima bukan sebagai liga tapi sebagai Piala Bali. Karena jika dengan format normal, tentu hasilnya akan berbeda.
"Saya percaya jika liga digelar dengan normal, dengan format kandang-tandang, dan Persib bermain di Bandung, urutan klasemen akan berbeda. Jadi kompetisi saat ini berbeda dari musim kompetisi biasanya," kata Robert.
Untuk itu, Robert berharap musim depan kompetisi akan berjalan dengan format yang sama seperti sebelum pandemi Covid-19 merebak. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi Persib untuk merasa dirugikan karena format semibubble yang menguntungkan tim tuan rumah.
"Semoga kita bisa menggelar musim kompetisi yang normal dengan format kandang-tandang. Jika tidak ada hambatan maka saat musim baru dimulai kami bisa memainkan liga yang normal lagi," tegas Robert.