Rabu 23 Mar 2022 06:45 WIB

 Ridwan Kamil: 3.000 Pesantren di Jabar Punya Usaha Sendiri

Sekitar 17 persen dari 3.000 pesantren tersebut telah memanfaatkan teknologi digital.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Indonesia Maruf Amin (tengah) bersama Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) memberikan keterangan kepada media usai meresmikan digitalisasi pertanian dan green house bersama di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Ciburial, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3/2022).
Foto: Antara/Rainier Suraiya
Wakil Presiden Indonesia Maruf Amin (tengah) bersama Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) memberikan keterangan kepada media usai meresmikan digitalisasi pertanian dan green house bersama di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Ciburial, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat mengikuti arahan Wapres agar tiap pesantren mengikuti program One Pesantren One Product (OPOP). Saat ini, Ridwan mengatakan, lebih dari 3 000 pesantren di Jabar telah memiliki usaha syariah sendiri.

"Jadi, selama tiga tahun arahan Wapres sudah kami laksanakan sehingga pesantren pesantren yang punya bisnis itu sudah lebih dari 3.000," kata Ridwan Kamil saat mendampingi Wapres menghadiri acara Peresmian Peluncuran Digitalisasi Pertanian di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Selasa (23/3).

Bahkan, Ridwan mengungkap, sekitar 17 persen dari 3.000 pesantren tersebut telah memanfaatkan teknologi digital dalam bisnisnya. Hal ini dampak dari edukasi kepada masyarakat.

"(Sekarang) kasih makan ikan pakai _handphone_ (Hp), kasih makan ayam, nyiram tanaman, termasuk (Ponpes) Al Ittifaq juga begitu ya. Jadi semua sudah dengan _internet of things_, itulah masa depan pangan Jawa Barat sesuai arahan Wapres yang akan dikembangkan," ujarnya.