Rabu 23 Mar 2022 09:15 WIB

Pemimpin Mesir, UEA, dan Israel Gelar Pertemuan Trilateral

Pasar energi disebut menjadi salah satu topik utama yang dibahas ketiga pemimpin.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed melakukan pertemuan trilateral di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, Selasa (22/3/2022).
Foto: Egyptian Presidency Media Office via AP
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed melakukan pertemuan trilateral di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, Selasa (22/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed melakukan pertemuan trilateral di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, Selasa (22/3/2022). Pasar energi disebut menjadi salah satu topik utama yang dibahas ketiga pemimpin.

Dalam keterangannya, Kantor Kepresidenan Mesir mengungkapkan, selain pasar energi, pertemuan trilateral itu juga membahas tentang ketahanan pangan. Isu-isu regional serta internasional turut dibicarakan oleh mereka. Namun Kantor Kepresidenan Mesir tak memberikan keterangan lebih detail dan terperinci.

Baca Juga

Sementara itu, kantor perdana menteri Israel mengatakan, ketiga pemimpin itu bertemu untuk membahas perkembangan isu di kawasan dan global. “Para pemimpin membahas hubungan antara tiga negara dalam konteks perkembangan terakhir di dunia dan kawasan, serta cara untuk memperkuat mereka di semua tingkatan,” katanya, dikutip laman Al Arabiya.

Israel diketahui telah melakukan normalisasi diplomatik dengan UEA. Tel Aviv sudah terlebih dulu menyepakati perjanjian normalisasi dengan Mesir pada 1979. Sementara normalisasi dengan UEA dan Bahrain terjadi pada September 2020.

Normalisasi hubungan Israel dengan UEA dan Bahrain tercapai berkat mediasi yang diperankan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Selain UEA dan Bahrain, AS pun membantu Israel melakukan normalisasi diplomatik dengan Sudan serta Maroko. Palestina mengecam kesepakatan damai yang dilakukan empat negara Muslim tersebut. Menurut Palestina, hal itu merupakan tikaman bagi perjuangannya memperoleh kemerdekaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement