REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sebanyak 600 guru mengaji di seluruh kecamatan se-Kota Bogor mendapat kartu ATM BJB dan kartu BPJS Ketenagakerjaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Penyerahan itu menjadi atensi dan perhatian Pemkot Bogor atas ikhtiar para guru ngaji yang telah mencetak generasi Qurani.
Kepala Bagian Adkesra pada Setda Kota Bogor, Adi Novan, mengatakan jumlah guru mengaji penerima insentif ini bertambah 200 orang pada 2022.
“Dari 2.800 guru ngaji menjadi 3.000 guru ngaji penerima insentif. Insentif guru ngaji sebesar Rp 150 ribu akan diberikan setiap bulan setelah dipotong premi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Adi, Rabu (23/3/2022).
Adi menjelaskan, pemberian kartu ATM BJB bagi para guru mengaji itu bertujuan untuk memudahkan guru ngaji mengambil insentif tanpa perlu mengantre di teller. Di sisi lain, dengan tercovernya guru ngaji di BPJS Ketenagakerjaan, ada jaminan jika terjadi sesuatu saat mengajar.
“Bagi guru ngaji lainnya bisa mengambil ATM BJB dan kartu BPJS Ketenagakerjaan di kelurahan atau kecamatan,” ujarnya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menjelaskan sejak 2018 Pemkot Bogor telah memberikan insentif bagi para guru ngaji. Pemkot Bogor pun terus berusaha memberikan perhatian lebih, yakni dengan memberikan jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja.
Dia berharap, program ini bisa terus berjalan agar para guru ngaji di Kota Bogor tetap mendapat perhatian.
“Awalnya dari insentif dalam bentuk nominal yang jumlahnya jauh dari harapan ideal, tapi perlahan kita tingkatkan. Siapapun Wali Kotanya nanti, program ini bisa menambah manfaat bagi semua dan terus dilanjut. Supaya bapak ibu (guru ngaji) mendapatkan perhatian dan kita semua mendapatkan berkahnya,” tuturnya.
Di samping itu, ia bersyukur bisa menyambung silaturahmi dengan para guru ngaji. Sebab, menurutnya situasi pandemi Covid-19 yang membaik juga karena doa dan ikhtiar dari semua guru ngaji.
Bima Arya yakin, Kota Bogor nantinya bisa menyambut Ramadhan dalam kondisi normal. Sehingga, warga bisa melaksanakan ibadah seperti sediakala.
“Warga bisa memenuhi masjid-masjid dengan salat tarawih dan berharap situasi terus membaik, sehingga bisa merayakan shalat Idul Fitri di tempat terbuka dan penuh kemeriahan,” ujarnya berharap.