REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD -- Duta Besar Pakistan untuk Arab Saudi, Amir Khurram Rathore memuji resolusi PBB yang mendeklarasikan 15 Maret sebagai hari untuk memerangi Islamofobia secara global. Rathore mengatakan, langkah organisasi internasional itu akan membantu meruntuhkan stereotip fanatik seputar Muslim dan terorisme.
Adapun Arab Saudi dan Pakistan merupakan anggota terkemuka Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan bersama-sama membujuk PBB untuk mengutuk Islamofobia.
“Kami mendapat dukungan penuh dalam forum multilateral, antara Pakistan dan negara-negara OKI, setelah itu kami dapat mencapai ini, dan ini adalah sukses besar," kata Rathore dilansir dari laman Arab News pada Rabu (23/3).
“Setelah 9/11 (serangan teror terhadap AS), Islam dikaitkan dengan terorisme dan upaya dilakukan untuk mengukir stereotip bagi umat Islam. Inisiatif membawa fokus pada Islamofobia ini adalah hal jangka panjang, ini akan menghancurkan stereotip yang coba dibangun beberapa orang antara Muslim dan terorisme,” lanjut Rathore.
Resolusi tersebut diperkenalkan oleh perwakilan tetap Pakistan di PBB, Munir Akram, atas nama OKI. Ini menandai tiga tahun semenjak seorang pria bersenjata memasuki dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, menewaskan 51 jamaah dan melukai 40 lainnya.
Adapun Sidang ke-48 Dewan Menteri Luar Negeri OKI berlangsung di Islamabad. Konferensi dua hari itu bertepatan dengan perayaan Hari Pakistan pada Rabu (23/3) dan tamu-tamu terpilih telah diundang untuk menghadiri sebuah parade.
“Fakta bahwa ini diadakan pada 23 Maret, yang merupakan Hari Pakistan, memberi tahu kita betapa kuatnya hubungan antara Pakistan dan negara-negara OKI dan betapa pentingnya bagi setiap negara Muslim untuk berdiri bersama di masa-masa sulit ini,” ucapnya.
KTT tersebut merupakan pertemuan OKI kedua yang baru-baru ini diadakan di ibu kota Pakistan. Perwakilan dari 56 negara anggota OKI ikut serta dalam konferensi bertajuk “Bermitra untuk Persatuan, Keadilan, dan Pembangunan”.
KTT membahas isu-isu seperti Palestina, serta Jammu dan Kashmir. Selain itu diskusi konferensi juga akan fokus pada prioritas utama seperti melawan Islamofobia, pemulihan dari pandemi virus corona, perdamaian dan keamanan, pembangunan ekonomi, kerja sama budaya dan ilmiah, dan revitalisasi peran OKI.
“Kami sangat berterima kasih kepada kepemimpinan Saudi yang telah mendukung kami dalam upaya ini dan kami berharap untuk lebih memperdalam hubungan kami di bidang ini,” kata Rathore.
Di samping itu, Lebih dari dua juta orang Pakistan tinggal dan bekerja di Arab Saudi. “Ini adalah kesenangan terbesar saya untuk tinggal di Arab Saudi, hubungan Saudi-Pakistan ada di hati orang-orang. Hubungan Pakistan dan Arab Saudi adalah hubungan khusus, sangat dalam, bersejarah, berakar dalam sejarah kita, dalam budaya kita, dalam keyakinan agama kita," kata Rathore
“Setiap kali ada kebutuhan Pakistan untuk Arab Saudi, kami selalu menemukan Arab Saudi di pihak kami, dan sebaliknya. Selalu seperti itu. Ini juga menunjukkan betapa perhatian pemerintah Saudi terhadap warga Pakistan yang tinggal dan bekerja di sini. Dan mereka tidak hanya berkontribusi terhadap perkembangan masyarakat Saudi, tetapi mereka juga membantu Pakistan, dalam bentuk remitansi,” lanjutnya.
Rathore mencatat bahwa ikatan antara kedua negara telah membantu untuk membentuk visi bersama dan berbagi perspektif tentang berbagai masalah.