Rabu 23 Mar 2022 13:25 WIB

Bima Arya Berharap Insentif Guru Ngaji Terus Dilanjutkan

Insentif guru ngaji Rp 150 ribu diberikan setiap bulan setelah dipotong premi BPJS.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, sejak 2018 Pemkot Bogor telah memberikan insentif bagi para guru ngaji.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, sejak 2018 Pemkot Bogor telah memberikan insentif bagi para guru ngaji.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 600 guru ngaji di seluruh kecamatan se-Kota Bogor mendapat kartu ATM BJB dan kartu BPJS Ketenagakerjaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Penyerahan ini merupakan wujud atensi dan perhatian Pemkot Bogor atas ikhtiar para guru ngaji yang telah mencetak generasi Qurani. 

Kepala Bagian Adkesra pada Setda Kota Bogor, Adi Novan, mengatakan jumlah guru ngaji penerima insentif ini bertambah 200 orang pada 2022. “Dari 2.800 guru ngaji menjadi 3.000 guru ngaji  penerima insentif. Insentif guru ngaji sebesar Rp 150 ribu akan diberikan setiap bulan setelah dipotong premi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Adi, Rabu (23/3/2022).

Adi menjelaskan, pemberian kartu ATM BJB bagi para guru ngaji ini bertujuan untuk memudahkan guru ngaji mengambil insentif tanpa perlu mengantre di teller. Di sisi lain, dengan terkovernya guru ngaji di BPJS Ketenagakerjaan ada jaminan jika terjadi sesuatu saat mengajar.

“Bagi guru ngaji lainnya bisa mengambil ATM BJB dan kartu BPJS Ketenagakerjaan di kelurahan atau kecamatan,” ujarnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menjelaskan, sejak 2018 Pemkot Bogor telah memberikan insentif bagi para guru ngaji. Pemkot Bogor pun terus berusaha memberikan perhatian lebih, yakni dengan memberikan jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja.

Dia berharap, program ini bisa terus berjalan agar para guru ngaji di Kota Bogor tetap mendapat perhatian. “Awalnya dari insentif dalam bentuk nominal yang jumlahnya jauh dari harapan ideal, tapi perlahan kita tingkatkan. Siapa pun wali kotanya nanti, program ini bisa menambah manfaat bagi semua dan terus dilanjut. Supaya bapak ibu (guru ngaji) mendapatkan perhatian dan kita semua mendapatkan berkahnya,” tuturnya.

Di samping itu, dia bersyukur bisa menyambung silaturahmi dengan para guru ngaji. Sebab, menurutnya situasi pandemi Covid-19 yang membaik juga karena doa dan ikhtiar dari semua guru ngaji.

Bima Arya yakin, Kota Bogor nantinya bisa menyambut Ramadhan dalam kondisi normal. Sehingga, warga bisa melaksanakan ibadah seperti sediakala.

“Warga bisa memenuhi masjid-masjid dengan salat tarawih dan berharap situasi terus membaik, sehingga bisa merayakan sholat Idul Fitri di tempat terbuka dan penuh kemeriahan,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement