Rabu 23 Mar 2022 13:33 WIB

Jelang Ramadhan, Yordania Cabut Aturan Jaga Jarak di Masjid

Yordania melakukan pelonggaran aturan Covid-19 pada 21 Maret 2022.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
 Masjid Raja Hussein di Amman, Yordania. Jelang Ramadhan, Yordania Cabut Aturan Jaga Jarak di Masjid
Foto: trekearth.com
Masjid Raja Hussein di Amman, Yordania. Jelang Ramadhan, Yordania Cabut Aturan Jaga Jarak di Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania melakukan pelonggaran pembatasan virus corona menjelang bulan puasa yang dimulai pada awal April, Senin (21/3/2022). Menteri Negara Urusan Media Faisal Shboul mengatakan langkah-langkah yang dilakukan sejak merebaknya pandemi pada Maret 2020 akan dilonggarkan sehubungan dengan mendekatnya bulan Ramadhan.

Menurut Shboul, selama sholat berjamaah di masjid, pemisahan jarak sosial telah dihapuskan dan masker hanya akan digunakan di lokasi terbatas. Yordania memang merupakan negara dengan kasus tertinggi sejak pandemi dimulai.

Baca Juga

Yordania berjuang menahan gelombang keempat infeksi virus corona yang melonjak. Varian Omicron, dikutip dari Arab News, Jumat (10/12/2021), ditemukan pada Desember 2021 dan merupakan dua kasus pertama varian omicron dari virus corona di negara tersebut. Akibat dari dua kejadian tersebut, Pusat Keamanan dan Manajemen Krisis Nasional Yordania mengatakan semua pengunjung akan dipaksa untuk melakukan tes PCR 72 jam sebelum tiba di Yordania dan tes PCR lainnya setelah mereka tiba.

Pada saat itu telah dilaporkan 11.879 dari virus corona sejak awal pandemi. Sekitar 4,2 juta orang telah menerima satu dosis vaksin Pfizer/BioNTech, AstraZeneca, Sputnik V, atau Sinopharm. Lebih dari 3,7 juta orang Yordania telah menerima dosis kedua.

Dikutip di Arab News, Senin (24/1/2022), pada awal tahun dilaporkan 11.478 kasus telah dikonfirmasi sehingga total menjadi 1.152.526 dan 15 orang lainnya meninggal karena kondisi yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Februari lalu mereka menerapkan isolasi mandiri selama lima hari bagi mereka yang dinyatakan positif Covid-19, terhitung sejak tanggal mereka mengikuti tes. Menurut Shboul, mereka tidak akan dipaksa untuk mengikuti tes lagi pada akhir tahun. 

Shboul berkata orang-orang yang menghadiri pesta dan upacara lainnya tidak lagi diwajibkan untuk melakukan tes PCR sebelum pergi, tetapi mereka harus divaksinasi ganda. Menurut data statistik dari Reuters, Yordania merupakan negara dengan pasien terinfeksi Covid-19 baru terbesar sejak awal pandemi yakni sebanyak 25.500 orang. Sebanyak 1.680.179 orang terinfeksi dan 13.959 lainnya meninggal.

Ia menambahkan pembatasan kapasitas untuk pertemuan publik seperti pernikahan juga telah dicabut, memperbolehkan pendirian tenda buka puasa Ramadhan. Yordania, kini telah melaporkan 1.689.314 infeksi virus sejak pecahnya pandemi, termasuk 14.003 kematian.

https://www.aa.com.tr/en/health/jordan-eases-covid-19-restrictions-ahead-of-ramadan/2541380

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement