Rabu 23 Mar 2022 14:02 WIB

ASI Ibu yang Sudah Divaksin Covid-19 Buat Bayi Punya Kekebalan

Antibodi ibu yang sudah divaksinasi Covid-19 bisa keluar lewat ASI.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Fuji Pratiwi
Ibu menyusui (ilustrasi). ASI eksklusif perempuan yang sudah divaksin Covid-19 kemudian diminum oleh bayinya bisa ikut memberikan proteksi.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ibu menyusui (ilustrasi). ASI eksklusif perempuan yang sudah divaksin Covid-19 kemudian diminum oleh bayinya bisa ikut memberikan proteksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter dan Edukator Kesehatan Putu Eka P Kefani meminta air susu ibu (ASI) dari perempuan yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 tidak disia-siakan. Sebab, ASI eksklusif perempuan yang sudah divaksin Covid-19 kemudian diminum oleh bayinya bisa ikut memberikan proteksi.

Fani meminta, perempuan yang baru saja menjadi ibu dan memiliki ASI yang berlimpah jangan disia-siakan. Berikan ASI eksklusif untuk bayi.

Baca Juga

"Sebab, kalau ibunya sudah vaksin Covid-19 maka antibodinya bisa keluar lewat ASI dan bisa dikonsumsi oleh si bayi. Jadi, si bayi juga bisa punya kekebalan terhadap Covid-19," ujar Fani, Rabu (23/3/2022).

Oleh karena itu, ia meminta ASI eksklusif penting sekali untuk diberikan.

Kefani juga meminta para ibu harus memperhatikan makanan. Jangan hanya sekadar membuat perut kenyang melainkan juga harus lengkap, baik itu nutrisinya, jumlahnya, jenis, dan jadwal.

"Yang tak kalah penting, lakukan cek kesehatan rutin, msalnya ke pos pelayanan terpadu (posyandu) balita atau posyandu lanjut usia. Kalau ada anggaran lebih, bisa pergi ke fasilitas kesehatan swasta," ujarnya.

Opsi lain, dia melanjutkan, para ibu bisa juga lakukan konsultasi lewat telemedis. Menurut Fani, konsultasi telemedis sudah efektif meski tak semua penyakit bisa ditangani. Kalau penyakit selesai lewat online, dia melanjutkan, masyarakat tidak harus ke fasilitas kesehatan yang banyak kumannya.

Lebih lanjut, Fani juga meminta ibu-ibu menerapkan pola hidup sehat termasuk etika bersin, etika batuk, protokol kesehatan, hindari merokok, dan hindari mengonsumsi alkohol. Selain itu, ia meminta perilaku berisiko juga dihindari. Sebab, kalau terjangkit virus HIV/AIDS bisa membuat kondisi semakin rentan.

Ia juga meminta lingkungan seperti kualitas udara yang diperbaiki, misalnya banyak menanam pohon. "Kemudian, tidak terlalu lama berada di dalam ruangan yang ventilasinya jelek," kata Fani.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement