UGM Buat Kelas Kecerdasan Digital, Diikuti 15 Ribu Peserta
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan bertajuk Mata Kuliah Kecerdasan Digital yang diselenggarakan CfDS Fisipol UGM. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sedikitnya 15 ribu pemuda terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan anak muda seluruh Indonesia mengikuti kelas Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD). Agenda ini diselenggarakan oleh Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM gratis.
Agenda bekerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Gerakan Nasional Literasi Digital. Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM, Dr Poppy Sulistyaning Winanti mengatakan, kelas diikuti pelajar sekolah, kuliah, dan umum.
"Tahun yang ketiga ini, kami berharap digital skills masyarakat Indonesia ikut berkembang dan berdampak baik secara sosial maupun ekonomi," kata Poppy, Rabu (23/3/2022).
MKKD 2022 akan mengundang berbagai peneliti Digital Intelligence Lab CfDS UGM, akademisi intradisiplin UGM, DRC Campus Fryslan the University of Groningen. Serta, praktisi Dari Meta, Huawei, dan Progate untuk jadi trainer serta mentor.
Pembukaan kelas kecerdasan digital diadakan untuk semakin menyebarluaskan ajakan kepada masyarakat ikut dalam kelas perkuliahan gratis. Pendaftaran MKKD telah dibuka sejak 10 Maret 2022 dan akan terus menerima peserta sampai 30 Maret 2022.
Poppy menuturkan, pembukaan kelas kecerdasan digital 2022 dibuka pada Jumat (18/3) lalu secara daring dengan melibatkan 15 ribu peserta sebagai talenta digital. Mereka berasal dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia.
"Mereka sangat antusias dalam sesi diskusi dan diharapkan kegiatan semacam ini meningkatkan kecakapan literasi digital masyarakat dan menumbuhkan kesadaran publik untuk lebih memanfaatkan peluang belajar kecerdasan digital," ujar Poppy.
Pelaksanaan MKKD 2022 akan berlangsung selama satu semester penuh dengan metode daring menggunakan platform website kecerdasan digital (kecerdasandigital.id). Perkuliahan akan terbagi dua, yakni kelas Kecerdasan Digital Dasar dan Lanjutan.
Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi menuturkan, industri saat ini banyak membutuhkan talenta cakap digital. Sebab, industri menerapkan leverage technology yang mengakibatkan perusahaan lebih banyak menggunakan teknologi.
Kemudian, efisiensi tenaga kerja dan membutuhkan talenta cerdas teknologi. Ini perlu disikapi dengan semangat pengembangan diri dan ulet memanfaatkan peluang. Diperlukan talenta-talenta yang melek teknologi yang lebih dekat dengan digital.
"Adanya kelas dengan CfDS ini memfasilitasi peningkatan kapasitas dan keilmuan terkait teknologi untuk masyarakat yang lebih berdaya," katanya.
Ia berharap, kelas Kecerdasan Digital yang diselenggarakan CfDS UGM dan Kominfo jadi terobosan yang relevan mendorong peningkatan literasi digital masyarakat. Jadi, talenta digital muda nanti melalui kegiatan ini bisa mengenal teknologi.
"Teknologi 5G, Internet Optics, Artificial Intelligence, Blockchain, Cloud Computing, dan Data Analytics," ujar Dedy.