Rabu 23 Mar 2022 15:32 WIB

BUMD DKI akan Jual Minyak Goreng Lebih Murah dari Pasaran

Pasar murah akan digelar sekali sepekan dengan kuota ribuan liter.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ilham Tirta
Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng curah saat operasi pasar (ilustrasi).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng curah saat operasi pasar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama BUMD DKI PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, Food Station akan menggelar pasar murah untuk bahan komoditas tertentu. Dalam operasi pasar murah itu, kata dia, minyak goreng curah akan dijual dengan harga lebih murah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) di pasaran.

“Kita akan jual kemungkinan Rp 13.500 karena kita akan jual di bawah HET. HET itu Rp 14 ribu, jadi kita jual di bawah itu masih boleh dong,” kata Pamrihadi kepada awak media di DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Baca Juga

Ditanya kapasitas penjualan, dia menyebut akan menyediakan 8.000 liter pada tahap pertama yang dilakukan sepekan sekali. Menurutnya, penjualan minyak goreng curah lebih murah dari HET itu akan dimulai pada pekan depan di Pasar Induk Beras Cipinang.

“Tanggalnya kita belum tentukan karena kita masih koordinasi sama produsennya, sekaligus untuk memastikan itu tidak mengganggu pedagang yang ada Cipinang,” kata dia.

Dia menambahkan, pihaknya hingga kini masih melakukan pembahasan, utamanya mengenai jatah beli minyak curah untuk masyarakat. Terlebih, saat minyak curah didapatinya dari brand Tropikal. Menurutnya, stok minyak itu akan didapat dari principal yang memproduksi minyak dan mendapat status DMO (domestic market obligation) untuk mensuplai kebutuhan lokal.

“Sementara kita belum melihat pembatasan itu sepanjang segmentasinya untuk rumah tangga. Kalaupun untuk pembelian besar, paling satu jerigen yang isi 19 liter,” kata dia.

Pihak FS, katanya, tidak akan melarang warga kembali menjual minyak goreng tersebut. Namun demikian, jatah pembelian, lanjut Pamrihadi akan melarang pembelian maksimum dengan menggunakan kendaraan roda empat atau lebih. “(Dijual lagi) itu haknya mereka,” jelas dia.

Dia menambahkan, pembelian yang sementara ini belum dibatasi, akan disesuaikan dengan antrian yang ada dan stok migor curah sekitar 8.000 liter. Jika mencukupi untuk 400 pelanggan, katanya, pembelian dengan jerigen sekitar 19 liter diperbolehkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement