Rabu 23 Mar 2022 17:08 WIB

Perbankan Syariah di Jawa Barat Catat Kinerja Positif

Pertumbuhan aset perbankan syariah tidak sebesar sebelum pandemi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK mencatat, pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Barat terbilang positif.
Foto: dok. Republika
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK mencatat, pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Barat terbilang positif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan syariah di Jawa Barat cukup berkembang. Per Desember 2021, market share aset perbankan syariah di Jawa Barat mencapai 10,8 persen dari total aser perbankan di provinsi tersebut.

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 3 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat Purwanto Soemarto menyebutkan, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di Jawa Barat cukup tinggi mencapai 8,42 persen year on year (yoy). Angka itu lebih tinggi dibandingkan rata-rata perbankan Jawa Barat yang tumbuh 6,17 persen.

Baca Juga

"Dari segi NPF (Nonperforming Financing) juga lebih terjaga pada level 2,76 persen," ujar Purwanto dalam webinar yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pengurus Wilayah Jawa Barat, Rabu (23/3/2022).

Ia melanjutkan, pembiayaan perbankan syariah didominasi oleh Bank Umum Syariah (BUS) 64,2 persen, Unit Usaha Syariah (UUS) 28 persen, dan BPRS 7,8 persen. Selama pandemi, lanjutnya, kinerja perbankan syariah di Jawa Barat pun tetap positif. Per Desember 2021, aset perbankan syariah di Jawa Barat sebesar Rp 95,6 triliun atau tumbuh 5,2 persen year on year (yoy).