REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kurniasih Mufidayati menjelaskan, peralihan status Covid-19 dari pandemi menuju endemi merupakan kewenangan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pemerintah pun diminta menyiapkan peta jalan atau road map untuk peralihan tersebut.
"Kajian harus terus berkomunikasi dengan WHO, karena punya standar sebuah negara bisa bisa memasuki masa endemi pada persyaratannya. Tinggal pemerintah menyiapkan road map menuju ke sana mulai dari sekarang," ujar Kurniasih di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (23/3/2022).
Salah satu yang harus dilakukan pemerintah adalah pencapaian target vaksinasi sebesar 70 persen dari total penduduk Indonesia. Pasalnya, ia masih melihat banyak daerah yang cakupan vaksin dosis keduanya masih di bawah 40 persen.
"Perlu pemerataan karena mobilitas domestik kita sangat tinggi, jangan sampai jomplang antara provinsi satu dengan yang lain. Terlebih vaksinasi booster kita juga masih rendah capaiannya, artinya mau bicara transisi atau tidak, target vaksinasi nasional harus dikejar dulu," ujar Kurniasih.
Dalam proses penyusunan road map peralihan status endemi, pemerintah harus melibatkan banyak ahli. Agar selama proses peralihannya nanti tak membuat kasus Covid-19 justru kembali meningkat drastis.
"Selalu saya ingatkan harus science based evidence, libatkan epidemiolog, ahli virus, pakar kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan, peneliti harus digandeng dan dilibatkan. Sebab, semua proses butuh kehati-hatian yang luar biasa," ujar Kurniasih.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, tak ada satupun virus yang selamanya berstatus pandemi, termasuk untuk Covid-19. Sebuah keniscayaan bahwa status pandemi Covid-19 akan berubah menjadi endemi.
"Kita mengamati dari sejarah pandemi umat manusia ini, kesimpulan nomor satu dia pasti berubah menjadi endemi. Tidak ada pandemi yang terus-terusan menjadi pandemi, dia pasti berubah menjadi endemi," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (23/3/2022).
Ia mencontohkan demam berdarah dengue (DBD) yang sebelumnya pernah menjadi penyakit mematikan dan berstatus pandemi. Namun, penyakit tersebut sudah dapat dicegah dengan perilaku masyarakat dan lingkungan yang sehat.
Hal serupa juga terjadi dengan black death yang terjadi di Eropa pada pertengahan abad ke-14. Penyebarannya lewat hewan pengerat seperti tikus dan marmut kini sudah dapat dicegah oleh masyarakat.
"Kalau kita amati, nanti akan ada contoh-contohnya dilakukan di negara lain, perubahan itu terjadi kalau kita amati dari sejarah pandemi umat manusia adalah pada saat umat manusia secara individu udah sadar risikonya dan sudah bisa menangani ini semua," ujar Budi.