Rabu 23 Mar 2022 19:38 WIB

BNPB Apresiasi 2 Tahun RSDC Wisma Atlet Melawan Covid-19

RSDC Wisma Atlet dinilai telah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham Tirta
Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran di Jakarta.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta Pusat. Sebab, RSDC Wisma Atlet telah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat sejak bangsa Indonesia diserang pandemi Covid-19.

Dalam upacara peringatan 2 Tahun Perjuangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran dalan Melawan Covid-19, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan mengucapkan terima kasih kepada para pejuang kemanusiaan. Mulai dari tenaga kesehatan, tenaga medis, tenaga farmasi, tenaga kebersihan, relawan, dan seluruh komponen telah terlibat dalam mengukir sejarah perjuangan RSDC selama dua tahun.

Baca Juga

“Terima kasih kepada para pejuang kemanusiaan. Saya berharap RSDC terus dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” kata Fajar seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (23/3/2022).

BNPB berharap agar bentuk perjuangan itu dapat dijadikan kisah dan pengetahuan bersama tentang bagaimana bangsa Indonesia ini menghadapi pandemi. Seluruh generasi penerus bangsa diharapkan dapat belajar bagaimana strategi, sistem yang dibangun, penanganan darurat, dan seluruh implementasinya sehingga ke depan hal itu dapat dijadikan pedoman untuk kemudian hari.

“Saya berharap kisah baik ini dapat diabadikan sehingga dapat menjadi aset knowledge sharing bangsa Indonesia dalam menghadapi bencana non alam,” kata Fajar.

RSDC Wisma Atlet pertama beroperasi menangani pandemi pada 23 Maret 2020 atas arahan Presiden Joko Widodo. Selama dua tahun beroperasi, ada sebanyak 162.966 pasien yang ditangani dan 160.305 pasien telah dipulangkan dalam keadaan sehat kembali.

RSDC yang pernah beroperasi sebagai wisma khusus para atlet Asian Games 2018 itu telah 3 kali mengalami lonjakan pasien. Adapun puncak keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di angka 90.79 persen pada tanggal 30 Juni 2021, ketika varian Delta menyerang.

Hasil kerja keras seluruh pihak dari waktu ke waktu, kapasitas BOR dapat turun di angka terendah pada tanggal 10 Desember 2021, yakni 1,46 persen. Hingga saat ini, jumlah BOR per 22 Maret 2022 adalah 10,60 persen.

BNPB meminta seluruh komponen agar terus bersatu padu dalam menangani Covid-19 yang sampai sekarang masih ada di Tanah Air. Pandemi yang termasuk bencana non alam ini dapat terus ditekan dan dikendalikan menjadi epidemi.

“Dalam situasi yang semakin membaik ini, kita tentu perlu memikirkan strategi dalam penanganan Covid-19, khususnya pada saat menuju fase epidemi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement