Cara Nabi Muhammad SAW Menjalankan Puasa

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah

Ahad 03 Apr 2022 00:05 WIB

Ilustrasi Ramadhan. Cara Nabi Muhammad SAW Menjalankan Puasa Foto: Pxhere Ilustrasi Ramadhan. Cara Nabi Muhammad SAW Menjalankan Puasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, selaku suri teladan manusia, setiap ibadah yang kita lakukan hendaknya meniru apa yang dilakukan oleh-Nya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan yang keji, maka Allah SWT tidak butuh kepada pengorbanannya untuk meninggalkan makan dan minumnya". (HR Bukhari)

Dari hadits tersebut diketahui, Nabi Muhammad saat berpuasa pasti menjaga lisan dan seluruh anggota tubuh dari perbuatan keji. Menjauhi dan meninggalkan hal-hal yang dapat merusak puasa adalah kewajiban bagi setiap Muslim, sebagaimana dicontohkan Rasulullah.

Baca Juga

Puasa, utamanya di Bulan Ramadhan, memiliki banyak manfaat yang dikhususkan. Salah satunya Allah SWT mengangkat derajat umat-Nya dan menghapus dosa-dosa mereka. Akan disayangkan jika keberkahan ini dirusak oleh lisan atau perbuatan yang keji.

Dalam riwayat lainnya, Abu Hurairah ra mengatakan Rasulullah SAW bersabda, "Betapa banyak dari orang yang berpuasa hanya mendapatkan haus dan lapar dari puasanya, dan betapa banyak dari orang yang melaksanakan qiyamullail hanya mendapatkan lelahnya tidak tidur dari qiyamullailnya". (HR Ahmad)

Dilansir di laman Have Halal Will Travel, disebutkan ada beberapa langkah yang disiapkan Rasulullah sebelum berpuasa. Langkah pertama adalah menjalani sahur.

Sahur merupakan bentuk kasih sayang Rasul kepada umatnya. Sehingga, beliau melakukannya dan menjadi anjuran bagi orang yang ingin berpuasa. Dalam HR Nasa'i disebutkan Nabi SAW bersabda, "Bersahurlah kalian, karena ada berkah di dalamnya".

Selanjutnya, Nabi memulai hari dengan shalat Subuh berjamaah di masjid. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa salat subuh (Subuh) akan berada di bawah Perlindungan Allah. Wahai anak Adam! Waspadalah, jangan sampai Allah memanggil Anda untuk bertanggung jawab dalam hal apa pun dari (untuk menarik) Perlindungan-Nya". (HR. Al-Bukhari)