Kamis 24 Mar 2022 04:14 WIB

Studi Ungkap Infeksi Covid-19 Picu Risiko Diabetes

Para penyintas Covid-19 berpeluang menderita diabetes usai sembuh dari infeksi corona

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
 Penelitian baru-baru di Amerika mendapati para penyintas Covid-19 berpeluang menderita diabetes usai sembuh dari infeksi virus corona. (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Penelitian baru-baru di Amerika mendapati para penyintas Covid-19 berpeluang menderita diabetes usai sembuh dari infeksi virus corona. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Ada kabar buruk bagi para penyintas Covid-19. Penelitian baru-baru di Amerika mendapati para penyintas Covid-19 berpeluang menderita diabetes usai sembuh dari infeksi virus corona.

Studi yang dilakukan oleh periset dari VA Saint Louis Health Care System mengungkap sebanyak 40 persen orang yang pulih dari Covid-19 berpeluang mengalami kasus diabetes. Penelitian itu mengkaji data pasien dari Departemen Veteran Amerika sepanjang 1 Maret 2020 sampai 30 September 2021.

Baca Juga

"Covid-19 tak hanya soal efek yang parah. Ini akan meninggalkan banyak orang dengan dampak kesehatan jangka panjang yang harus mereka hadapi seumur hidup," kata direktur penelitian dan pengembangan VA Saint Louis Health Care System, Ziyad Al-Aly, dilansir dari New Scientist pada Rabu (23/3/2022).

Penelitian Al-Aly dapat dibaca di jurnal Lancet Diabetes & Endocrinology. Al-Aly

dan timnya melakukan komparasi data pada lebih dari 181 ribu pasien yang dites positif Covid-19 dengan lebih dari 4,1 juta pasien yang tak terinfeksi sepanjang periode yang sama. Data itu turut dibandingkan dengan 4,28 juta pasien lain yang dirawat di VA pada 2018-2019.

"Kami menduga peningkatan resiko infeksi Covid-19 hanya terlihat di antara orang-orang yang mempunyai faktor resiko diabetes seperti obesitas, namun temuan menunjukkan resiko itu terbukti di semua kelompok. Bahkan pada orang yang tidak memiliki faktor resiko diabetes," ujar Al-Aly.

Al-Aly juga menyebut ada sejumlah teori soal cara Covid-19 memperparah resiko diabetes yang tak terbukti atau terbantahkan. Salah satunya, Covid-19 meningkatkan peradangan yang bisa mengganggu sekresi dan sensitivitas insulin. Infeksi Covid-19 pun menimbulkan masalah pada komposisi dan fungsi mikrobioma hingga bisa menjadi penyakit diabetes.

"Temuan resiko diabetes penyintas Covid-19 justru menambah bukti infeksi Covid-19 bisa menimbulkan dampak kesehatan berkepanjangan," ucap Al-Aly.

Oleh karena itu, Al-Aly menyebut langkah utama guna mencegah resiko diabetes yaitu mengikuti vaksinasi agar terhindar dari Covid-19. Namun, bagi mereka yang terlanjur terinfeksi Covid-19, ia menganjurkan selalu memantau indikasi diabetes misalnya rasa haus berlebihan dan sering buang air kecil.

"Bila mengalaminya, itu indikasi diabetes dan tentu membutuhkan pemeriksaan untuk mengetahui dan mengidentifikasi ini lebih awal. Mencegahnya sejak dini lebih baik ketimbang membiarkannya," tutur Al-Aly.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement