Kamis 24 Mar 2022 07:49 WIB

Ukraina Gunakan Perangkat Pengenal Wajah Identifikasi Mayat Tentara Rusia 

Ukraina bulan ini mulai menggunakan teknologi dari Clearview AI.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
 Mayat tentara yang tewas tergeletak di tanah saat tentara Angkatan Darat Ukraina duduk di sebelahnya di Kyiv, Ukraina, Jumat, 25 Februari 2022. Rusia mendesak invasi ke Ukraina ke pinggiran ibu kota setelah melancarkan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer dan mengirimkan pasukan dan tank dari tiga sisi.
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky
Mayat tentara yang tewas tergeletak di tanah saat tentara Angkatan Darat Ukraina duduk di sebelahnya di Kyiv, Ukraina, Jumat, 25 Februari 2022. Rusia mendesak invasi ke Ukraina ke pinggiran ibu kota setelah melancarkan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer dan mengirimkan pasukan dan tank dari tiga sisi.

REPUBLIKA.CO.ID, OAKLAND -- Ukraina menggunakan software pengenal wajah untuk mengidentifikasi mayat tentara Rusia yang meninggal dalam pertempuran. Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov mengatakan, cara ini juga digunakan untuk melacak keluarga mereka guna memberi tahu tentang kematian korban.

Kementerian Pertahanan Ukraina bulan ini mulai menggunakan teknologi dari Clearview AI, penyedia pengenalan wajah berbasis di New York. Fedorov mengatakan Ukraina telah menggunakan perangkat lunak Clearview AI untuk menemukan akun media sosial tentara Rusia yang gugur.

Baca Juga

Dari proses itu, pihak berwenang akan mengirim pesan kepada kerabat untuk mengatur pengambilan jenazah. "Sebagai rasa hormat kepada para ibu dari para tentara itu, kami menyebarkan informasi ini melalui media sosial untuk setidaknya memberi tahu keluarga bahwa telah kehilangan putra dan kemudian memungkinkan mereka datang untuk mengambil jenazah," kata Fedorov.

Fedorov menolak untuk merinci jumlah mayat yang diidentifikasi melalui pengenalan wajah. Namun, sosok yang menjalankan Kementerian Transformasi Digital ini mengatakan, persentase individu yang diklaim oleh keluarga tinggi.

Penentang pengenalan wajah, termasuk kelompok hak-hak sipil, telah mengecam adopsi fitur Clearview di Ukraina. Penentangan ini beralasan karena kemungkinan kesalahan identifikasi.

Clearview sedang menghadapi gugatan di pengadilan federal Amerika Serikat (AS) di Chicago. Gugatan ini yang diajukan oleh konsumen berdasarkan Undang-Undang Privasi Informasi Biometrik Illinois. Kasus yang sedang berlangsung ini menyangkut apakah pengumpulan gambar dari internet oleh perusahaan melanggar undang-undang privasi.

Clearview mengatakan tindakannya adalah legal. Kecocokan wajah seharusnya hanya menjadi titik awal dalam penyelidikan.

Fedorov mengatakan bahwa Ukraina tidak menggunakan teknologi tersebut untuk mengidentifikasi pasukannya sendiri yang gugur dalam pertempuran. Dia tidak memberikan alasan atas pengecualian tersebut.

Pemerintah Ukraina juga memiliki formulir daring untuk kerabat Rusia dapat mengajukan klaim mengambil jenazah. Fedorov tidak memberikan rincian tentang cara jenazah dikembalikan ke keluarga.

Militer Ukraina mengatakan sekitar 15.000 tentara Rusia telah meninggal dunia sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari. Rusia mengatakan korbannya jauh lebih rendah dari laporan tersebut.

Clearview, yang menawarkan layanannya secara gratis ke Ukraina setelah invasi Rusia, mengatakan mesin pencarinya mencakup lebih dari dua miliar gambar dari VKontakte, layanan media sosial Rusia yang populer. Pengenalan wajah hanyalah salah satu dari banyak alat, termasuk layanan cloud dari Amazon.com Inc  yang dapat diadopsi Ukraina secara gratis saat bisnis Barat datang membantunya. 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement