Kamis 24 Mar 2022 07:59 WIB

Industri Furniture Indonesia Dinilai Mampu Berdaya Saing Global

Pelaku industri furniture ajak konsumen pilih produk ramah lingkungan

Pekerja mengerjakan pesanan kursi.Selama ini, bahan baku furniture masih menjadi tantangan utama industri. Hal ini sejalan dengan permintaan para konsumen yang ingin memiliki bahan baku furniture berkualitas baik. Direktur PT Laminatech Kreasi Indonesia Eno Rustandy menilai, pentingnya kecermatan konsumen dalam memilih material yang sehat dan ramah lingkungan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pekerja mengerjakan pesanan kursi.Selama ini, bahan baku furniture masih menjadi tantangan utama industri. Hal ini sejalan dengan permintaan para konsumen yang ingin memiliki bahan baku furniture berkualitas baik. Direktur PT Laminatech Kreasi Indonesia Eno Rustandy menilai, pentingnya kecermatan konsumen dalam memilih material yang sehat dan ramah lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri furnitur sebagai sektor padat karya merupakan bisnis potensial dikembangkan karena didukung ketersediaan sumber daya alam di dalam negeri. Pada kancah global, industri furnitur nasional dinilai mampu berdaya saing karena produknya yang inovatif.

Utilitas produksi industri furnitur lokal dinilai telah pulih ke posisi sebelum pandemi. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mencatat hal itu terindikasi dari pertumbuhan nilai ekspor sepanjang tahun lalu (Januari sampai November 2021) sebesar 3,14 miliar dolar AS atau naik 28,93 persen dari realisasi 2020 sebesar 2,43 miliar dolar AS.

Dari capaian nilai ekspor tersebut, mebel masih menjadi kontributor terbesar sebesar 72,8 persen, sementara produk kerajinan menyumbang 27,2 persen. Pada kelompok produk mebel, yang menjadi kontributor terbesar yakni furniture kayu 56,81 persen, diikuti furniture rotan 6,61 persen, dan furniture metal 3,75 persen.

Selama ini, bahan baku furniture masih menjadi tantangan utama industri. Hal ini sejalan dengan permintaan para konsumen yang ingin memiliki bahan baku furniture berkualitas baik. Direktur PT Laminatech Kreasi Indonesia Eno Rustandy menilai, pentingnya kecermatan konsumen dalam memilih material yang sehat dan ramah lingkungan.

Menurut Eno Rustandy, penggunaan bahan yang ramah lingkungan sebagai interior dan furniture merupakan suatu hal yang penting saat masa sekarang ini. “HPL yang digunakan sebagai interior ruangan dan furniture dapat mempengaruhi kualitas hidup pengguna, sehingga pemilihan material yang telah teruji dan memiliki sertifikasi, merupakan langkah pertama untuk menuju gaya hidup yang lebih sehat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (23/3/2022).

Wilsonart dan Arborite merupakan brand produk High Pressure Laminates (HPL) dari Vivere Group. Dalam IndoBuildTech 2022 di ICE BSD, HPL Wilsonart dan Arborite menampilkan keunggulan produknya yang telah terbukti melalui hasil uji laboratorium dan sertifikasi bertaraf internasional.

Menurutnya HPL memiliki sertifikasi seperti Greenguard, Green Label, Anti Bacteria HPL Certificate, SCS Global Service, TUV Rheinland Food Grade Certificate. Secara fungsi, HPL Wilsonart juga memiliki keunggulan lainnya seperti, customized laminate, traceless, solicitor, fire rated, dan magnetic.

“Konsumen dapat melihat dan mempelajari keunggulan HPL Wilsonart dan Arborite pada IndoBuildTech 2022. Produk HPL Wilsonart dan Arborite tersedia authorized distributor dan dealer Jawa dan Bali,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement