Kamis 24 Mar 2022 08:22 WIB

Aturan Baru FFP Diklaim Bakal Berdampak pada 40 Klub Eropa

Klub-klub Eropa nanti hanya dibolehkan menghabiskan 70 persen dari total pendapatan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Logo Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA). UEFA tengah menggodok rencana perubahan aturan Financial Fair Play (FFP).
Foto: football italia
Logo Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA). UEFA tengah menggodok rencana perubahan aturan Financial Fair Play (FFP).

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah menyusun kerangka kerja baru dalam aturan Financial Fair Play (FFP). Kerangka kerja baru ini nantinya akan menjadi dasar dari sejumlah perubahan dalam ketentuan FFP, yang telah berlaku sejak musim 2011/2012.

Rencananya, kerangka kerja anyar FFP ini akan diresmikan via keputusan rapat Komite Eksekutif UEFA, awal bulan depan. Setelah itu, klub-klub Eropa memiliki waktu selama tiga musim untuk bisa secara perlahan beradaptasi dengan aturan baru FFP, yang mengatur soal pengeluaran klub tersebut.

Baca Juga

Dalam ketentuan teranyar FFP ini, UEFA akan melakukan evaluasi terhadap keuangan klub dalam rentang waktu satu musim. Dalam ketentuan FFP yang saat ini masih berlaku, UEFA melakukan evaluasi tiap tiga tahun sekali, terutama soal beban gaji pemain.

Dalam perubahan aturan tersebut, klub-klub Eropa nantinya hanya diperbolehkan menghabiskan 70 persen dari total pendapatannya. Selain itu, klub-klub Eropa juga diharapkan memiliki selisih 10 juta euro dengan batas maksimal yang akan diterapkan.

Dengan perubahan ketentuan FFP ini, UEFA berharap meningkatkan tranparansi keuangan klub dan terus mendorong perimbangan kekuatan antara klub dalam hal sokongan finansial. UEFA pun telah menyiapkan sejumlah sanksi terhadap klub-klub yang nantinya diketahui melanggar aturan ini.

Salah satu sanksi terberat adalah degradasi dari kasta tertinggi kompetisi antarklub Eropa, mulai dari level tertinggi, Liga Champions, ke Liga Europa, hingga ke UEFA Conference League.

Berdasarkan lansiran Marca, setidaknya ada 40 klub yang terancam tidak bisa mematuhi aturan anyar FFP ini apabila tidak mengubah cara mengelola pendapatan dan pengeluaran.

''Sebuah laporan dari UEFA menyebut, ada 40 klub yang terancam tidak bisa mematuhi aturan baru FFP ini jika mereka tidak beradaptasi dalam hal tata kelola keuangan klub,'' tulis laporan Marca, Kamis (24/3/2022).

Secara umum, perubahan aturan FFP ini mirip dengan aturan batasan besaran gaji pemain yang diterapkan penyelenggara Liga Spanyol, La Liga. Dalam aturan tersebut, pengeluaran klub-klub kontestan Liga Spanyol, terutama gaji pemain, tidak boleh lebh dari 70 persen total pendapatan klub.

Aturan inilah yang membuat Barcelona tidak bisa melanjutkan negosiasi perpanjangan kontrak dengan bintang asal Argentina, Lionel Messi. Alhasil, Barcelona pun harus rela melihat Messi terbang ke Paris Saint Germain (PSG) dengan status free transfer pada awal musim kemarin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement