Kamis 24 Mar 2022 14:23 WIB

Turki Sesalkan Langkah Taliban Kembali Larang Perempuan Bersekolah

Keputusan Taliban menutup sekolah untuk perempuan mengejutkan banyak orang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Taliban secara tiba-tiba menarik kembali pengumuman yang menyatakan bahwa sekolah menengah akan dibuka untuk anak perempuan Afghanistan.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Taliban secara tiba-tiba menarik kembali pengumuman yang menyatakan bahwa sekolah menengah akan dibuka untuk anak perempuan Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki menyesalkan keputusan Taliban untuk tetap menutup sekolah menengah di Afghanistan bagi anak perempuan di sana. Ankara menyerukan Taliban agar mengizinkan semua kalangan di Afghanistan mengenyam pendidikan utama.

“Kami menyerukan pemerintahan interim Afghanistan untuk mengizinkan anak perempuan dari segala usia mengambil bagian dalam pendidikan secara inklusif sesegera mungkin, pertama dan terutama untuk kepentingan rakyat Afghanistan, serta menekankan bahwa kami akan terus mendukung rakyat Afghanistan di hari-hari yang sulit ini,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan pada Rabu (23/3/2022) malam.

Baca Juga

Turki belum mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. Namun ia telah menyerukan komunitas internasional untuk meningkatkan keterlibatan dengan Taliban. Ankara juga mengundang pejabat-pejabat Taliban ke forum diplomasi yang hendak digelar bulan ini. Menurut mereka, suara para pemimpin Afghanistan perlu didengar.

Pada Rabu lalu, Taliban secara tiba-tiba menarik kembali pengumuman yang menyatakan bahwa sekolah menengah akan dibuka untuk anak perempuan Afghanistan. Penutupan sekolah bagi perempuan bakal dilanjutkan hingga mereka menyusun rencana sesuai dengan hukum Islam. Jika hal itu sudah dilakukan, sekolah akan dibuka kembali untuk anak perempuan Afghanistan.

Keputusan Taliban mengejutkan banyak orang di Afghanistan. Tak sedikit dari para siswi yang menangis karena terpaksa harus menunda lagi keinginannya bersekolah. Lembaga-lembaga kemanusiaan, kelompok hak asasi manusia, dan sejumlah diplomat telah mengecam langkah Taliban tersebut.

Saat ini Taliban sedang mencari pengakuan internasional untuk pemerintahannya di Afghanistan. Komunitas internasional, terutama Barat, telah mengajukan beberapa syarat jika pemerintahan Taliban ingin diakui. Salah satu syaratnya adalah memenuhi hak dasar perempuan Afghanistan, termasuk di bidang politik, pekerjaan, dan pendidikan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement