REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Dalam beberapa hari terakhir, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tampil di hadapan anggota parlemen di sejumlah negara untuk meminta dukungan. Dia dijadwalkan berbicara dengan anggota NATO melalui konferensi video untuk meminta dukungan yang tidak terbatas ke Ukraina, termasuk persenjataan guna menangkis serangan Rusia.
Zelenskyy juga meminta orang-orang di seluruh dunia berkumpul di depan umum pada Kamis (24/32022), untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina. “Datanglah ke alun-alun, atau jalan-jalan. Buat diri Anda terlihat dan didengar," kata Zelenskyy yang berpidato dalam bahasa Inggris, dan tampak emosional pada Rabu (23/3/2022) malam.
Dalam pidato yang direkam di dekat kantor kepresidenan di Kiev, dia mengimbau kepada seluruh warga dunia untuk menyampaikan bahwa kebebasan dan perdamaian Ukraina sangat penting.
“Katakan kebebasan itu penting. Perdamaian itu penting. Ukraina itu penting," ujarnya.
Zelenskyy mengimbau negara-negara Barat untuk tetap bersatu dalam menghadapi upaya Rusia yang melobi kepentingannya dengan beberapa mitra. Dalam pidatonya, Zelenskyy juga mengungkapkan bahwa Ukraina belum menerima bantuan jet tempur atau pesawat modern yang dijanjikan oleh Barat. Dia mengatakan, Ukraina juga membutuhkan tank dan sistem antikapal.
"Sudah sebulan kami (Ukraina) membela diri dari upaya untuk menghancurkan kami, menghapus kami dari muka bumi," ujar Zelenskyy.
Pada Selasa (22/3/2022) Zelenskyy menyampaikan pidato virtual di hadapan parlemen Jepang. Dia tampil melalui video di majelis rendah. Majelis yang lebih berkuasa dari dua majelis parlemen. Sebelumnya Zelenskyy juga telah berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Italia, dan Israel.Perwakilan asing seperti mantan Presiden AS George W. Bush dan mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo pernah menyampaikan pidato langsung sebagai tamu negara istimewa Jepang. Tapi pidato virtual belum pernah dilakukan sebelumnya.
Dalam pidatonya Zelenskyy mendorong agar Jepang memberlakukan embargo nasional pada perdagangan dengan Rusia. Dia juga meminta perusahaan-perusahaan Jepang menarik diri dari pasar Rusia. Zelenksyy juga berupaya menarik simpati parlemen Jepang dengan menyoroti anak-anak Ukraina yang menjadi korban dalam invasi Rusia.
Amerika Serikat (AS) menetapkan bahwa, pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan, ada bukti serangan tanpa pandang bulu atau disengaja yang dilancarkan oleh Rusia terhadap warga sipil. Termasuk penghancuran gedung apartemen, sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan dan situs lainnya.